"Tapi nyatanya Golkar itu keluar sebagai pemenang pemilu legislatif 2004. Orang-orang lupa dengan demo-demo yang ingin Golkar bubar," lanjut Adi.
Kemudian Adi mencontohkan waktu Pemilu 2014 atau 2019 misalnya PDIP itu dikonotasikan sebagai partai politik yang berjarak dengan umat. Seakan-akan tidak ramah terhadap umat Islam.
"Nyatanya PDIP menang Pemilu dua kali berturut-turut menang Pileg dan Pilpres," kata Adi.
Adi melanjutkan masyarakat juga masih ingat ketika Prabowo Subianto yang menjadi rival Jokowi dua kali Pilpres. Lalu memutuskan bergabung pada periode kedua Jokowi, publik juga menyangka Prabowo dan Gerindra akan turun elektabilitasnya.
"Tetapi faktanya tidak begitu dari survei-survei yang sudah dipublikasikan secara terbuka, termasuk survei parameter Gerindra tetap konsisten berada di tiga besar perolehan partai politik," sambungnya. (Igman/Rahmat)