TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan tren elektabilitas Erick Thohir berpotensi terus tumbuh signifikan.
Terlebih, melihat kerja-kerja yang konsisten ditunjukkan Erick mendapat respons positif dari berbagai kalangan.
Oleh karena itu, Dedi tak heran jika Erick Thohir menjadi cawapres yang bisa mendongkrak elektoral, siapa pun calon presiden (capres)-nya
"Dia (Erick Thohir) termasuk tokoh yang mampu melipatgandakan keterpilihan pasangan," kata Dedi.
Situasi tersebut, dia melanjutkan, tentunya merupakan sebuah modal berharga bagi Erick Thohir ikut dalam pertarungan kontestasi elektoral nanti.
Bahkan dengan itu semakin menjadikan Erick Thohir figur cawapres paling potensial pada Pilpres 2024.
Sebab, tambah dia, keberadaan Erick Thohir akan banyak membawa imbas positif besar kepada siapapun pasangannya nanti.
Baca juga: Sesuai Kriteria Jusuf Kalla, NasDem Sebut Sejumlah Nama yang Berpotensi Jadi Cawapres Anies
Lebih dari itu turut membuat tingkat pasangan capres dan cawapres mendapat hasil maksimal.
"Ketika ia (Erick Thohir) disandingkan dengan siapapun besar kemungkinan ada daya ungkit keterpilihan," pungkas Dedi.
Jika merujuk dari hasil survei Indo Barometer periode 12-24 Februari 2023, Erick Thohir berada di puncak elektabilitas sebagai cawapres.
Bekas Presiden Inter Milan ini meraih angka elektabilitas mencapai 22,9 persen.
Dukungan dari PAN
Partai Amanat Nasional (PAN) semakin yakin ingin mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilprws 2024.
Erick Thohir terus didorong lantaran mendapat banyak dukungan di internal PAN.