News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Usai Ganjar Ditunjuk Jadi Bacapres, Suara PDIP Naik di Kalangan Pemilih Kritis

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan dan PPP, Ganjar Pranowo saat menghadiri Kerja Sama Partai Politik PDI Perjuangan dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). PDI Perjuangan dan PPP resmi melakukan kerja sama politik mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai Ganjar Pranowo ditunjuk oleh PDIP menjadi bakal calon presiden, suara partai moncong putih ini naik di kalangan pemilih kritis.

Hal ini berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Selasa (2/5/2023).

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan dalam survei pada pemilih kritis dari tanggal 25 hingga 28 April 2023, PDIP mendapat dukungan paling tinggi, 19,9 persen.

Selanjutnya Gerindra 12,4 persen, Golkar 9,3 persen, Demokrat 6,5 persen, PKS 6.1 persen, PKB 5,5 persen, dan Nasdem 3,6 persen.

“Sementara partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 3 persen. Masih ada 30,3 persen yang belum menentukan pilihan,” kata Deni dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Deni menjelaskan dukungan pada PDIP di kalangan pemilih kritis pascakeputusan calon presiden cenderung naik, dari 16,1 persen dalam survei 18-19 April 2023 menjadi 19,9 persen dalam survei 25-28 April 2023. Kenaikannya sekitar 3,8 persen.

Baca juga: Dorong Prabowo Jadi Capres, Eks Petinggi Demokrat Marzuki Alie Tolak Dukung AHY Karena Alasan Ini

Sementara dalam kurun waktu yang sama, dukungan kepada partai-partai lain tidak mengalami perubahan berarti.

Hal ini, menurut Deni, menunjukkan pencalonan Ganjar sebagai presiden oleh PDIP memiliki dampak elektoral yang positif pada partai tersebut.

“Keputusan PDIP mencalonkan Ganjar sebagai capres tampaknya berdampak positif terhadap PDIP. Setelah mengalami tren yang menurun, elektabilitas PDIP di kelompok pemilih kritis menguat pasca pencalonan Ganjar,” simpul Deni.

Deni menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka akses seperti internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini