Kenaikan harga cukup drastis ini, ucap Iwan, membuat para pedagang kelabakan menghadapi pembeli.
Alhasil, pendapatan para pedagang ayam pun semakin merosot.
Bahkan, di tengah himpitan ekonomi, Iwan sampai harus menjual rumahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Yang ada kita di pasar tradisional ini kelabakan menghadapi para pelanggan. Kenaikan harga itu dari Lebaran Idulfitri sampai sekarang belum ada penurunan," katanya.
"Ya dampaknya banyak sekali sampai jual rumah, jual mobil, utang kita di pengepul tambah naik di agen-agen ayamnya," ucap Iwan.
Bukan cuma menjual rumah, Iwan mengaku juga memiliki utang yang nominalnya mencapai Rp 100 juta ke pengepul ayam.
Kondisi-kondisi ini pun dikeluhkannya di hadapan Ganjar Pranowo seiring agenda blusukan yang bersangkutan.
"Saya sampai jual rumah jualnya itu ya kemarin-kemarin. Utang juga masih banyak kurang lebih sekitar Rp 100 juta lebih. Mau ngeluh sama siapa lagi?," tuturnya.
Iwan pun berharap harga ayam potong bisa segera turun dalam waktu dekat sehingga pembeli bisa semakin bertambah dan pendapatannya sebagai pedagang bisa stabil kembali.
Baca juga: Blusukan ke Pademangan, Ganjar Bagi-bagi Tas Ransel untuk Anak Kecil
"Kan kita juga ingin normal kembali jualannya, kan kita juga kontrak harga naik terus tapi langganan nggak mau naik," keluhnya.
Ganjar Telepon Sekda
Ganjar juga sempat duduk bersama salah seorang pedagang Pasar Anyar Bahari.
Politikus berambut putih itu mendengarkan keluhan si pedagang.
Tak lama ia menghubungi Pj Gubernur DKI Jakarta. Tidak mendapat jawaban, Ganjar menghubungi Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono.