Ia menuturkan bahwa pertemuan itu membahas beberapa hal penting terkait koalisi yang terbentuk antara kedua partai tersebut.
Menurutnya, pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai ungkapan keakraban dan penghormatan dari Prabowo terhadap Cak Imin yang baru pulang dari ibadah haji.
"Ini ekspresi keakraban sebagai penghormatan Pak Prabowo sebagai satu koalisi kepada Cak Imin karena abis pulang haji. Semangat yang utamanya itu," kata Daniel di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, terjadi banyak pembahasan, tetapi yang paling penting adalah penegasan bahwa keputusan mengenai calon wakil presiden akan diambil oleh Cak Imin.
"Prinsipnya Pak Prabowo menyerahkan kepada Cak Imin yang memutuskan nanti siapa. Tapi dari konteks deklarasi kita akan menunggu momentum yang tepat sambil menunggu koalisi lain mengumumkan," ungkapnya.
Daniel juga menegaskan bahwa Cak Imin diberikan kewenangan dalam hal ini. Namun, ia menekankan bahwa ini bukan hanya soal kewenangan, melainkan komitmen untuk menjalankan kesepakatan bersama.
"Iya, itu kesepekatan awal. Memang bukan soal kewenangan tapi memang komitmen menjalankan kesepakatan bersama," jelasnya.
Ketika ditanya tentang masukan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait calon wakil presiden, Daniel Johan menjelaskan bahwa semua masukan akan diterima dengan baik.
Termasuk, kata dia, masukan baik dari pimpinan partai politik lain maupun tokoh masyarakat, hingga Jokowi. Namun, keputusan akhir akan menjadi hasil dari pembahasan antara kedua ketua umum, yaitu Prabowo dan Cak Imin.
Ia menjelaskan pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin ini menunjukkan upaya kedua partai untuk mencapai kesepakatan yang kuat dalam membangun koalisi politik.
"Pada akhirnya ya nanti akan menjadi masukan yang menjadi bagian pembahasan dari kedua ketua umum, Pak Prabowo dan Cak Imin," pungkasnya.