"Kenali lawanmu, kenali dirimu kenali medan pertempuran kau akan berperang berkali-kali kalau harus menang," sambungnya.
Ali menyatakan, terpenting pada akhirnya nanti, Koalisi Perubahan bersama Anies Baswedan akan tetap mendeklarasikan nama cawapres.
Hanya saja terkait waktu, Ali menyatakan pengumuman itu akan dilakukan jika momentumnya sudah tepat.
Oleh karenanya dia meminta agar tidak ada pihak yang perlu mendesak agar Anies Baswedan mengumumkan nama cawapres.
"Kita menunggu momentum yang pas. Kalau hari ini apa yang mendesak untuk kita umumkan calon wapres. Koalisi aja belum tahu siapa lawan koalisi kita ini. Karena hari ini baru nama-nama belum ada koalisinya," tutur dia.
Baca juga: Puan Maharani soal Surya Paloh Temui Presiden: Tanya Pak Jokowi, Saya Tidak Ikut
Atas seluruh kondisi itu, anggota Komisi III DPR RI itu menilai, tidak adanya urgensi dalam pengumuman nama cawapres dalam waktu dekat ini dari Koalisi Perubahan.
"Terus apa kebutuhan yang urgent. Yang urgent bagi NasDem hari ini, bagi koalisi perubahan adalah konsolidasi (di internal partai) bukan cawapresnya. Karena cawapres dia harus menjadi hal yang strategis," tukas Ali.
Surya Paloh Dukung Bertemunya Anies Baswedan dengan Jokowi: Kemungkinan itu Bisa Saja
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membeberkan bahwasanya ada kemungkinan kalau Presiden Joko Widodo Jokowi (Jokowi) bertemu dengan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Surya Paloh mengutarakan hal itu usai dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023) sore.
Kata Surya Paloh, sejatinya dia tidak menawarkan adanya pertemuan itu kepada Jokowi, namun, kemungkinan untuk kedua tokoh itu bisa saja terjadi.
"Saya gak menawarkan tapi probability itu bisa saja, dan itu bagus, kemungkinan (bertemu) itu bisa saja, kemungkinan ke arah itu bisa saja," kata Paloh kepada awak media di NasDem Tower, Gondangdia Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Paloh juga menyebut, sejatinya dalam berpolitik tidak perlu ada ketegangan di antara perbedaan pandangan atau pilihan politk.
Tak hanya itu, jangan sampai ada cerminan yang menguatkan kalau adanya posisi dekat kepada kawan dan jauh kepada lawan.
"Ya macam saya katakan dari awal tadi,kalau suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memposisikan ini lawan ini kawan siapa yang mendapatkan manfaat? Bangsa ini, kita semuanya,kita rindu pada pikiran-pikiran seperti itu," kata dia.
Lebih lanjut, dirinya juga menyebut kalau dalam berpolitik, setiap stakeholder yang berperan bisa memberikan edukasi dan pemahaman untuk bisa saling berdamai.
Sebab menurut dia, upaya yang harus diperjuangkan sejatinya setiap bangsa adalah hanya soal kesejahteraan bagi masyarakatnya.
"Musuh kita itu kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan terus terang aja kita musuh kita kemunafikan itu (tawa paloh). Kan ini yang mau capai kedepan, nah ini peran kita bersama lah," tukas dia.
Hanya saja Paloh, tidak membeberkan secara detail, dalam posisi dan konsisi apa Anies Baswedan dengan Jokowi ini bisa bertemu nantinya.
Terpenting kata Paloh, kemungkinan untuk keduanya bertemu itu bisa saja terjadi, meski memiliki cara pandang yang berbeda.
Bakal Cawapres Anies Baswedan Tak Kunjung Diumumkan, Intip Kembali 5 Kriteria yang Mesti Dimiliki
Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan tak kunjung mengumumkan siapa sosok bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampinginya maju di Pilpres 2024.
Diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan NasDem, PKS, dan Demokrat sepakat bakal cawapres akan diputuskan langsung oleh Anies Baswedan.
Pun dengan kapan waktu cawapres Anies Baswedan bakal diumumkan.
Anies menegaskan sosok pendampingnya akan diumumkan saat waktunya tiba.
"Pokoknya pada waktunya akan diumumkan, begitu saja sudah," ungkap Anies, Jumat (14/7/2023), dikutip dari Kompas TV.
Diketahui, ada lima kriteria cawapres yang dicari Anies Baswedan.
Kriteria Cawapres Anies
Berikut kriteria cawapres yang dicari Anies:
1. Berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi dan tingkat kerentanan politik yang rendah
2. Berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi
3. Berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif
4. Memiliki visi yang sama dengan calon presiden
5. Berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal
Bursa Cawapres Anies
Sementara itu sejumlah tokoh disebut-sebut masuk bursa Cawapres Anies Baswedan.
Setidaknya tiga nama yang santer diperbincangkan ialah Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; dan putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Sementara survei terbaru cawapres Anies Baswedan yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), Selasa (11/7/2023) menunjukkan tiga nama tersebut berpotensi menjadi pendamping sang mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dari hasil itu, Anies Baswedan lebih mujur jika berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa yakni berhasil meraup suara 21,0 persen dari responden LSI.
"Lebih mujur jika Anies berpasangan dengan Khofifah," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: AHY Ingatkan Anies Waktu Sangat Berharga, Minta Segera Umumkan Nama Cawapres 2024
Survei LSI mendapatkan bila Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya meraup 19,7 persen.
Sementara jika dipasangkan dengan Yenny Wahid, perolehan suara Anies Baswedan lebih merosot lagi yakni hanya 18,2 persen.
"Anies-Khofifah 21,0 persen, Anies-AHY 19,7 persen, Anies-Yenny Wahid 18,2 persen. Anies berpasangan dengan Khofifah lebih unggul," kata Djayadi. (tribun network/thf/Tribunnews.com)