"Konstelasi berubah karena salah satunya terliminasinya Anies yaitu akhirnya muncul capres Partai Buruh adalah satu, Ganjar Pranowo didukung 12 provinsi, kedua Prabowo Subianto didukung 12 provinsi, sama tuh," kata Iqbal dalam konferensi pers, Rabu (13/9/2023).
Sementara itu selain dua nama tersebut, terdapat empat nama lainnya yang juga masuk bursa untuk didukung Partai Buruh dalam pemilu tahun depan.
Nama nama itu antara lain yakni Said Iqbal sendiri yang mendapat dukungan delapan provinsi, kemudian Najwa Shihab, Rizal Ramli dan Rocky Gerung yang sama-sama mendapat dukungan dua provinsi.
"Total 38 provinsi. Jadi provinsi ini menampung dari organ-organ serikat buruh di masing-masing kabupaten kota dan struktur di kabupaten kota," ujarnya.
Kendati demikian Iqbal menuturkan, pihaknya belum memutuskan siapa satu calon yang nantinya bakal pihaknya dukung di Pemilu 2024 mendatang.
Pasalnya hal itu masing menunggu hasil gugatan terkait ambang batas pencalonan presiden dari 20 persen menjadi 60 persen ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat ini pihaknya layangkan.
Jika nantinya hal itu dikabulkan oleh MK, maka kata Iqbal pihaknya bakal mengajukan calon alternatif untuk didukung sebagai capres.
"Tapi kalau tidak dikabulkan ya saya konsultasi dulu, sehingga demikian tinggal dua (Ganjar dan Prabowo) yang bisa masuk di pendaftaran," ujarnya.
Baca juga: Partai Buruh Singkirkan Anies Baswedan dari Daftar Dukungan Capres Pemilu 2024: Tidak Amanah
Anies Dinilai Tak Amanah
Sebelumnya, Partai Buruh resmi mengeliminasi nama Anies Baswedan dari daftar dukungan untuk bakal calon presiden (Bacapres) di Pemilu 2024 mendatang.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan disingkirkannya nama Anies dari daftar dukungan pihaknya salah satunya karena eks Gubernur DKI Jakarta itu dianggap telah berkhianat kepada Demokrat.
"Kawan-kawan buruh berpendapat, belum jadi presiden saja sudah tidak amanah. Kawan seiring dan sejalan sudah tusuk dari belakang," kata Said Iqbal dalam konferensi pers di Kantor Partai Buruh, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).
Bahkan Said Iqbal menyebut bahwa Anies sebagai karyawan partai lantaran hanya mengikuti arahan dari majikan partainya saja.
"Anies Baswedan ini karyawan partai jadi melebihi petugas partai, tergantung majikan partainya atau pengusaha partainya apalagi nanti jadi presiden," ujarnya.
"Janji tinggal janji seribu janji bisa dibuat semanis apapun bisa, kawan seiring sejalan ditusuk dibelakang apalagi kami," sambungnya.