Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei mengenai dukungan kelompok gerakan 212 terhadap sejumlah Bakal Capres (Bacapres) di Pilpres 2024.
Hasilnya, menurut survei tersebut, sebanyak 42 persen pendukung gerakan 212 memilih Anies Baswedan, 35 persen mendukung Prabowo Subianto, dan hanya 18 persen yang memilih Ganjar Pranowo.
"Masih ada 4 persen yang tidak menjawab," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam paparan ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kelompok 212 dan Pilpres 2024”, pada Kamis, (21/9/2023).
Saiful mengatakan dukungan massa 212 yang setuju dengan gerakan tersebut lebih kuat pada Anies dibanding Prabowo.
Sementara dukungan pada Ganjar dari komunitas ini relatif sangat lemah dibanding pada Anies dan Prabowo.
Baca juga: Ajak Milenial Lawan Hoaks, Relawan Ganjar Gelar Pelatihan Jurnalistik di Kalbar
“Gerakan 212 memiliki efek signifikan pada pilihan presiden. Jadi umumnya pendukung gerakan 212 itu, kalau tidak ke Anies, ya ke Prabowo,” katanya.
Sementara dalam simulasi dua nama, yakni Prabowo berhadapan dengan Ganjar, mayoritas pendukung gerakan 212 lebih memilih Prabowo.
Dari yang setuju atau mendukung gerakan 212, sebanyak 59 persen memilih Prabowo, 29 persen Ganjar, dan masih ada 11 persen yang tidak jawab.
Sebaliknya, yang tidak mendukung gerakan 212, hanya 38 persen yang memilih Prabowo, 54 persen memilih Ganjar, dan 8 persen tidak jawab.
Saiful mengatakan walaupun elit 212 belum mengambil keputusan resmi, tapi massa pendukungnya di tingkat bawah sudah memiliki preferensi politik.
Baca juga: Demokrat Deklarasi Dukung Prabowo Capres, SBY Beri Pesan Lewat Lagu Tipe-X Kamu Ngga Sendirian
Sebagian pendukung kelompok 212 masih bertahan mendukung Prabowo Subianto meski kini berada di pemerintahan.
Meskipun demikian, Prabowo kata dia, tidak akan menunjukan kedekatannya kepada kelompok 212 secara eksplisit.
"Namun dia (Prabowo) juga tidak akan eksplisit menunjukkan kedekatannya dengan massa gerakan 212 tersebut karena berharap tambahan dukungan dari pemilih atau pendukung Jokowi,” tuturnya.
Saiful menyatakan bahwa publik yang mendukung gerakan 212 ini cukup banyak, sekitar 16 sampai 17 persen populasi atau sekitar 30 sampai 35-an juta orang.
Oleh karenanya wajar apabila dikatakan pendukung kelompok ini cukup besar.
Adapun survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 31 Juli–11 Agustus 2023.
Sebanyak 5.000 responden dilibatkan dengan metode multistage random sampling.
Margin of error survei dengan jumlah sampel tersebut secara nasional diperkirakan +/- 1.65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.