Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD mengungkapkan kedekatannya dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah terjalin sejak lama.
Maka, Mahfud MD pun meminta kepada seluruh kader di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi serta DPP untuk solid bersama-sama.
Baca juga: Plt Ketua Umum PPP Mardiono dan Ganjar Sepakat Bersama Menangkan Pileg dan Pilpres 2024
Dia bahkan siap mendorong dan membantu PPP di Pemilu 2024 l, mendatang.
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam acara Workshop Nasional DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Indonesia Fraksi PPP, di Ancol, Jakarta, Sabtu (21/10/2023).
Mulanya, Mahfud dimintai komitmennya oleh kader PPP asal Banten untuk turut membantu partai berlambang Ka'bah ini dalam memperoleh suara di Pemilu 2024.
Baca juga: Adu Kekuatan Ganjar-Mahfud vs Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Ini Analisis Pengamat
Di mana, komitmen itu juga telah disampaikan oleh Bacapres Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara di acara yang sama sehari sebelumnya.
"Saya yakin, karena saudara ikhlas saja, saya ini membawa amanah dari para ulama yang untuk membumikan pesan ke Islaman, dan biasanya yang begitu itu selalu ditolong oleh Allah," kata Mahfud MD.
Mahfud pun mengulas soal kejayaan PPP yang terjadi di masa orde baru. Menurutnya, kejayaan itu bakal bisa diraih kembali oleh PPP di Pemilu 2024.
Dia juga meyakini jika survei PPP akan terus naik selepas dirinya dideklarasikan menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
"Mudah-mudahan terus naik," terang Mahfud.
Menkopolhukam ini juga mengungkapkan kedekatan yang terjalin sejak lama dengan PPP. Di mana, masa-masa itu terjadi ketika dirinya diminta menjadi Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid.
Baca juga: Di Tengah Isu Gibran Maju Cawapres, Ahok: Saya Pilih Ganjar-Mahfud
Namun, saat itu Mahfud tak memiliki partai untuk bisa dimajukan. Tetapi, PPP di bawah kepemimpinan Ketua Umum Hamzah Haz saat itu memberikan jalan untuk bisa menjadi Menteri Pertahanan.
"Saya lapor ke Pak Hamzah Haz, tetapi perlu baju politik. Mau tidak PPP memberi rekomendasi baju politik ke saya, Oh mau. Semua berdebat tetapi saya pulang saya diminta ketemu dari atas mobilnya beliau kira-kira 5 menit 'Prof. saya sudah kirim surat ke Alwi Shihab, menteri luar negeri. Waktu itu yang lebih dominan Pak Alwi Shihab dibandingkan Menseskab."