"Sekarang yang bertarung sama-sama punya akses terhadap aparat, sama-sama punya akses terhadap instansi kekuasaan, dan kalau misalnya mereka tidak netral dan kemudian saling baku hantam sesama kontestan dan melibatkan akses dan kekuasaan, itu kan yang jadi korban kita semua."
Menurut Burhanuddin, diperlukan solusi yang bersifat win-win dari kedua belah pihak.
Di samping itu, dia menyebut PDIP yang menaungi Jokowi justru saat ini seolah menjadi pihak oposisi pemerintah.
"Yang terjadi sekarang justru PDI Perjuangan yang melahirkan Jokowi, yang sekarang tampil di garda paling depan (dalam) 'gerakan oposisional' meskipun masih dalam pemerintahan.
"Siapa yang mengguliarkan hak angket terkait dengan keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang memang bermasalah itu? Ya dari PDI Perjuangan," ungkapnya.
Baca juga: Jokowi: Kalau Pemilu Agak Panas Tidak Apa-apa, Asal Jangan Dikompori
Jokowi minta suasana politik tidak dipanas-panasi
Sementara itu, Jokowi meminta situasi politik saat ini tidak dipanas-panasi atau dikompor-kompori.
"Ya kalau mau pemilu, anget-anget dikit, agak-agak panas kan enggak apa-apa. Yang paling penting Bapak Ibu jangan beli kipas atau ibu-ibu beli kompor manas-manasin," kata Jokowi ketika meninjau proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu, (1/11/2023).
Jokowi mengatakan perbedaan pilihan dalam pemilu adalah hal yang wajar
"Kita ini saya lihat sudah semakin dewasa dalam berdemokrasi. Perbedaan itu biasa. Beda pilihan biasa gitu, loh," ujarnya.
(Tribunnews/Febri)