News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Tiga Capres Punya Target Berbeda-beda Turunkan Tingkat Kemiskinan, Berikut Datanya

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga bakal pasangan calon (paslon) Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar; Ganjar Pranowo-Mahfud MD; dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para bakal calon presiden memiliki perbedaan dalam menargetkan penurunan tingkat kemiskinan. Namun sama-sama menargetkan 0 persen di kategori kemiskinan ekstrem.

Kemiskinan masih menjadi tantangan di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin pad Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang. Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen.

Garis Kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp550.458,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp408.522,- (74,21 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp141.936,- (25,79 persen).

Baca juga: Prabowo Susun Master Plan Bersama Tim Jokowi, Klaim Bisa Hilangkan Kemiskinan dari Indonesia

Pada Maret 2023, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,71 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.592.657,-/rumah tangga miskin/bulan.

Angka kemiskinan ekstrem di Indonesia terbaru saat ini menyentuh angka 1,12 persen atau menurun 0,62 persen dibandingkan September 2022 di angka 1,72 persen. Jika diuraikan angka kemiskinan ekstrem sekitar 3,3 juta di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mengatasi persoalan itu, para bakal calon presiden sudah mencantumkan target di dokumen visi-misi mereka. Misal, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menargetkan tingkat kemiskinan di angka 2,5 persen dalam 5 tahun kepemimpinan mereka.

"Tingkat Kemiskinan 2,5 persen dan Kemiskinan Ekstrem 0 persen. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, adalah amanat konstitusi. Kami bertekad menjalankan amanat tersebut dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif. Percepatan penghapusan kemiskinan dilakukan dengan konvergensi program pusat dan daerah, serta optimalisasi dana non-APBN," tulis pasangan tersebut dikutip, Senin (6/11/2023).

Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki target yang berbeda dibandingkan pasangan Ganjar dan Mahfud MD. Namun, sama-sama 0 persen untuk tingkat kemiskinan ekstrem.

"Mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan melalui pendekatan multisektor dengan target menurunkan tingkat kemiskinan dari 9,36 persen (Maret, 2023) menjadi 4,0 persen-5,0 persen (2029); dan kemiskinan ekstrem ~0 persen (2026)," tulis dokumen Anies-Muhaimin.

Pasang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menuliskan bahwa, kemiskinan merupakan cerminan dari kurangnya akses terhadap hasil pembangunan bagi masyarakat. Kemiskinan juga menjadi akar masalah dari tumbuhnya berbagai tindak kriminal dan permasalahan sosial, termasuk lahirnya generasi yang kurang berkualitas.

"Untuk itu, pemberantasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah. Upaya pemberantasan kemiskinan ekstrim menuju 0 persen perlu dilakukan sesegera mungkin dalam 2 tahun pertama pemerintahan. Sementara untuk kemiskinan relatif ditargetkan di bawah 6 persen di akhir 2029," tulis pasangan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini