Anies memiliki harta kekayaan sebesar Rp 11,7 miliar atau tepatnya Rp 11.789.358.223.
Pada 9 Februari 2023 lalu, Anies melaporkan hartanya mencapai Rp 11,1 miliar.
Pada acara 3 Bakal Capres Bicara Gagasan di Grha Saba Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023) lalu, Anies mengatakan sejauh ini pihaknya telah mendapat bantuan dari pengusaha tingkat menengah, tapi bantuan yang diberikan, lagi-lagi bukan berupa uang, melainkan barang.
Baca juga: Sudirman Said Ungkap Sumber Dana Kampanye Anies Baswedan-Cak Imin di Pilpres 2024
Anies mengaku anggaran yang paling tinggi akan keluar saat menjelang kegiatan kampanye.
Untuk menyiasati alat peraga kampanye, timnya akan menyediakan konten kampanye sehingga masyarakat dan relawan bisa mencetak sendiri.
Lalu siapa pengusaha yang bisa memberikan bantuan untuk Anies-Muhaimin?
Setidaknya ada tiga pengusa yang masuk struktur Tim Kampanye Anies-Muhaimin saat ini seperti Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem yang juga pengusaha kakap yang bergerak di bisnis media.
Kemudian Leontinus Alpha Edison pendiri atau Co Founder Tokopedia perusahaan start-up yang pernah populer.
Dan, Thomas Trikasih Lembong mantan Menteri Perdagangan Indonesia pada 2015-2016 dan Chief Executive Officer dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd.
2. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 20 Oktober 2023.
Prabowo tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2 triliun atau tepatnya Rp 2.042.682.732.691.
Pada acara 3 Bakal Capres Bicara Gagasan di Grha Saba Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9/2023) lalu, Prabowo mengatakan "Sekarang partai saya yang banyak membiayai saya. Kalau saya panggil anggota saya, mereka bayar sendiri. Kalau partai semangat idealisme, dia akan bayar sendiri. Self-financing (pembiayaan mandiri) sudah berjalan," ujar Prabowo di acara yang sama.
Baca juga: Pengamat Sebut Pelaporan Dana Kampanye Jadi Isu Marjinal di Pemilu Sebab Tak Punya Substansi di UU
Meski begitu, Prabowo mengakui, biaya kampanye di pilpres memang sangat mahal. Untuk itu, perlu ada terobosan sebagai jalan keluar biaya politik yang tinggi dalam pemilu dan pilpres.