Baik Jepang maupun Indonesia sama-sama rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lainnya.
Dengan berbagi pengetahuan, keahlian, dan praktik terbaik, Atikoh menyakini dapat meningkatkan sistem manajemen bencana dan meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat.
"Kolaborasi di berbagai bidang seperti sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan pembangunan infrastruktur akan sangat penting dalam menjaga kehidupan dan penghidupan masyarakat," terangnya.
Selain itu, istri Ganjar Pranowo ini juga mengatakan soal tantangan krisis kesehatan masyarakat, seperti pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.
Dia pun menyebut, Jepang merupakan negara terdepan dalam kemajuan dan teknologi medis, sementara Indonesia memiliki populasi besar yang memerlukan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas.
"Dengan membina kemitraan dalam penelitian, pengembangan, dan infrastruktur layanan kesehatan, kita dapat memperkuat sistem layanan kesehatan kita dan memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal di saat krisis," paparnya.
Atikoh menambahkan bahwa stabilitas ekonomi memainkan peran penting dalam keamanan manusia. Baik Jepang maupun Indonesia memiliki perekonomian yang dinamis dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kawasan.
Mempromosikan perdagangan, investasi, dan kerja sama teknologi dapat menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi masyarakat kita.
"Hal ini tidak hanya akan meningkatkan standar hidup mereka tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas sosial dan mengurangi risiko konflik," paparnya.
Lebih jauh, Atikoh juga menaruh perhatian terhadap isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Baik Jepang maupun Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam mendorong kesetaraan gender, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
"Dengan berbagi pengalaman, praktik terbaik, dan kebijakan, kita dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan perempuan berpartisipasi penuh dalam semua aspek masyarakat. Hal ini mencakup akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, peluang ekonomi, dan keterwakilan politik," jelasnya.
"Perlu diingat, ketika perempuan diberdayakan, masyarakat akan berkembang dan keamanan manusia diperkuat," sambung dia.
Maka, Atikoh menilai hubungan antara Jepang dan Indonesia lebih dari sekedar hubungan diplomatik. Hal ini berakar pada komitmen bersama terhadap keamanan manusia.
Melalui kerja sama, Atikoh menyakini tantangan masyarakat dan memastikan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat dapat dilakukan.
"Mari kita terus memperdalam kolaborasi, bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta membangun masa depan di mana setiap orang dapat menjalani kehidupan yang bermartabat, aman, dan memiliki peluang," tutupnya.