TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketiga calon presiden memiliki cara tersendiri dalam menjaga kestabilan harga pangan di dalam negeri.
Misalnya, capres Anies Baswedan menilai contract farming adalah cara yang lebih baik untuk mengatasi lonjakan harga bahan pokok ketimbang food estate.
"Dana yang kita gunakan lebih baik untuk contract farming daripada membuat food estate," ujar calon presiden nomor 1 itu di Pasar Angso Duo, Jambi, Kamis (14/12/2023).
Hal itu karena food estate adalah lahan baru yang dijalankan oleh korporasi.
Baca juga: Daging Sapi Naik Rp138.950, Telur Ayam Melonjak Rp29.300, Simak Update Harga Pangan Per 14 Desember
Sehingga hanya akan menguntungkan pemilik usaha, bukan petani itu sendiri yang memproduksi.
Sedangkan, contract farming sudah menjamin kesejahteraan petani.
Kontrak ini memastikan bahwa hasil bumi para petani pasti akan dibeli oleh pemerintah.
Dengan kontrak itu pula, sambung Anies, para petani akan mendapat tunjangan. Ini bisa digunakan untuk membeli alat-alat pertanian dan memenuhi kebutuhan pertanian.
"Misal kita berkontrak bersama mereka (petani) selama 5 tahun. Jadi selama itu pula mereka hidup tenang karena mereka tau ara yang akan membeli hasil pertanian," papar Anies.
Tiga Cara Ganjar
Capres Ganjar Pranowo memiliki tiga cara mengatasi kenaikan harga pangan.
Hal itu disampaikan saat Ganjar blusukan ke Pasar Baru Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Selasa (5/12/2023).
Saat menyambangi sebuah kios penjual sayur-sayuran dan cabai bernama, Katini.
Ganjar pun menanyakan kepada Katini, terkait situasi harga bahan pangan di Balikpapan, apakah sedang mengalami kenaikan ataupun stabil.
“Apa harga yang lagi naik sekarang ini?,” tanya Ganjar kepada Katini.