Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden RI (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menghadiri langsung deklarasi dukungan dari Asosiasi Masyarakat Tionghoa Indonesia, Selasa (19/12/2023).
Dalam pantauan Tribunnews.com di Golden Sense Mangga Dua Square yang menjadi lokasi acara deklarasi, Prabowo hadir sekitar pukul 20.00 WIB.
Kedatangan Prabowo disambut langsung segenap ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketum Partai Prima Agus Jabo dan Ketum PSI Grace Natalie.
Ketiga ketum partai politik yang hadir itu juga sekaligus wakil ketua dewan pengarah TKN Prabowo-Gibran.
Tak hanya itu, terpantau juga Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dan jajaran TKN seperti Mohamad Iriawan alias Iwan Bule yang menyambut kedatangan Prabowo.
Namun, dalam acara ini, pantauan di lokasi tidak terlihat ada sosok Mayor Inf Teddy Indra Wijaya yang merupakan ajudan melekat Prabowo dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan RI (Menhan).
Terlihat, Prabowo berlalu masuk ke dalam venue acara hanya didampingi oleh para pengurus TKN bersama dengan Ketua Umum Asosiasi Tionghoa Indonesia, Anda Hakim.
Diketahui, nama ajudan Prabowo Subianto yakni Mayor Inf Teddy Indra Wijaya tengah santer dibicarakan publik.
Hal itu bermula, usai foto dan videonya sedang mendampingi Prabowo Subianto di debat perdana capres, Selasa (12/12/2023) lalu beredar di media sosial.
Bahkan aktivitas Teddy yang merupakan perwira TNI aktif diduga melakukan pelanggaran pemilu, karena pakaiannya yang mengenakan kemeja biru langit diduga mencerminkan ketidaknetralan.
Baca juga: 9 Gaya Foto ASN yang Dilarang Jelang Pemilu 2024, Ini Daftar Pelanggaran Kode Etik dan Disiplin
Terkait dengan kabar tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono angkat bicara terkait dugaan pelanggaran pemilu Mayor Inf Teddy Indra Wijaya yang merupakan ajudan pribadi capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Julius mengatakan, kehadiran Teddy tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik.
"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," kata Julius ketika dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (17/12/2023).