Perusahaan media sosial milik Tiongkok ini adalah perusahaan swasta, sehingga data penggunanya sulit diverifikasi, namun laporan dari DataReportal, agregator data independen mengenai tren digital di seluruh dunia, menemukan bahwa hingga 36 juta orang Filipina menggunakan aplikasi tersebut.
Filipina juga merupakan negara teratas di mana responden mengakui bahwa mereka mengikuti influencer media sosial.
Rata-rata di tingkat global hanya 22,1 persen menggunakan influencer sebagai sumber informasi utama, sementara di Filipina 51,7 persen responden, bahkan tentang politik dan pemilu.
Ketergantungan pada influencer ini mengungkapkan bahwa orang Filipina lebih menghargai kepribadian dan individu daripada institusi yang sah seperti media, akademisi, dan bahkan organisasi masyarakat sipil sebagai perantara media sosial mereka.