Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) sekaligus pengamat militer Anton Aliabbas memandang setidaknya ada empat topik krusial yang semestinya dijadikan bahan debat pada debat ketiga Pilpres mendatang.
Pertama, kata dia, pemberantasan korupsi dalam pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam).
Baca juga: Jika Ditanya Mirip SGIE dalam Debat, Anies Baswedan: Saya Jawab GHIJKLMN
Dalam dua kali survei risiko korupsi di sektor pertahanan yang dilakukan Transparency International, kata dia, Indonesia masuk daam kategori tingkat risiko korupsi yang tinggi.
Selain itu, kata dia, Government Defence Integrity Index tahun 2015 dan 2020 tetap memasukkan Indonesia dalam kategori D.
Pengadaan Alpahankam yang seringkali dikaitkan dengan kerahasiaan dan sensitif, kata dia, telah menjadikan sektor ini rawan korupsi.
Baca juga: Jelang Debat Capres, Ganjar Pranowo Soroti 2 Hal soal Tema Pertahanan dan Geopolitik
"Oleh karena itu, pemberantasan korupsi di sektor hankam menjadi krusial dibahas dalam debat mengingat tidak ada satupun dokumen visi misi capres menyinggung isu ini," kata Anton ketika dikonfirmasi pada Kamis (28/12/2023).
Kedua, lanjut dia, topik kesejahteraan prajurit TNI/Polri.
Semua visi misi capres, kata dia, mengangkat topik ini dalam dokumen.
Sayangnya, kata Anton, tidak ada satupun yang mau mengelaborasi lebih rinci apa saja kebijakan terukur yang akan disiapkan terkait hal ini.
Mengingat karakteristik pengabdian personel TNI/Polri berbeda dengan ASN pada umumnya, kata dia, semestinya ada tawaran ide spesifik yang bisa diungkap dalam debat capres mendatang.
"Perbaikan kesejahteraan prajurit TNI/Polri ini sangat krusial dalam mewujudkan profesionalisme," kata Anton.
Ketiga, kata dia, topik pembangunan kekuatan pertahanan.
Semua visi misi capres, lanjut dia, menyinggung tentang ide pembangunan kekuatan pertahanan.