Pilpres 2024

Ketua TKN Prabowo-Gibran: Debat Capres Menguji Karakter Pemimpin, Bukan Saling Menjatuhkan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani saat ditemui awak media usai deklarasi struktur TKN Prabowo-Gibran di Grand Kemang, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Ketua Umum TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani saat ditemui awak media usai deklarasi struktur TKN Prabowo-Gibran di Grand Kemang, Jakarta, Senin (6/11/2023).

“Misalnya Capres 03 menyatakan tidak bisa mendapatkan data dari Kementerian Pertahanan karena ditutup-tutupi. Padahal setelah dicek tidak ada sekalipun permintaan data tersebut kepada Kemenhan, karena kalau ada pasti diberikan asal untuk tujuan yang
benar,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu.

Lebih lanjut, Rosan mengatakan, yang paling menyedihkan adalah ancaman yang ingin menjatuhkan pertahanan bangsa dengan menjatuhkan moral masyarakat justru datang dari dalam negeri sendiri.

“Untungnya saya yakin masyarakat kita bisa menilai dengan objektif. Kalau Capres 01 dan 03 mencemooh postur pertahanan kita dengan nilai 5 dan 11/100, lalu berapa ponten mereka untuk para pejuang dan pahlawan yang gugur mengusir penjajah dengan keris, golok, badik, dan bambu runcing? Yang pasti, kalau saya bangsa asing yang ingin menjatuhkan pertahanan Indonesia, saya pasti dukung Capres 01 dan 03. Karena disitulah titik terlemah (weakest link) pertahanan kita ke depan,” papar Rosan.


Bantah Minta Data Rahasia

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Andi Widjajanto mengatakan, seluruh data yang disampaikan Ganjar dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (7/1/2024) bersifat terbuka.

"Kami pastikan data-data yang kemarin disampaikan Mas Ganjar itu seluruhnya data terbuka, bukan data rahasia," kata Andi, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Prabowo Singgung Nilai 11 Dari 100 yang Diberikan Anies: Kalau Dari Ente Mah, Emang Gue Pikirin

Andi menjelaskan, data tersebut bukan data sensitif dan semua pihak bisa langsung memperolehnya.

Dia mencontohkan mengenai data kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF) 2024 tidak tercapai, yakni di angka 65,4 persen dari target program.
 
"Jadi misalnya ada data pencapaian MEF 2024 yang 2023 bulan September ada di angka 65 persen," ujar Andi.

Andi menyebut, pihaknya memperoleh data tersebut dari website Kemenpolhukam melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP).

"Kalau masuk ke LAKIP ada deputi I, II, III, IV, lalu deputi IV adalah Deputi Pertahanan Negara. Ada dokumen publiknya dibuka, teman-teman akan melihat grafis pertamanya, lalu di grafisnya itu muncul pencapaian MEF 2024," jelasnya.

Baca juga: Kami Prabowo: Debat Capres Adu Gagasan dan Rencana, Bukan Tempat Jualan Obat

Selain itu, mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) ini menuturkan, sebagian besar pihaknya mendapat data global dari lembaga-lembaga think tank. 

Andi juga menyinggung ketika Ganjar menjabarkan mengenai alokasi anggaran belanja pertahanan dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) cenderung menurun.

Dia menegaskan, pihaknya mendapat data tersebut dari International Institute for Strategic Studies (IISS) London.

"Ya sumber data kami adalah IISS di London yang setiap Februari biasanya mengeluarkan military balances dan military balances," ungkap Andi.


Ditunjukan Tampilan Asli

Jubir Timnas AMIN Mikhael Sinaga turut berkomentar terkait gelaran debat capres ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini