News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Momen Maruarar Sirait Blak-blakan Tak Mau Jadi Petugas Partai, Sindir Megawati?

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Politisi PDIP, Maruarar Sirait dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Maruarar Sirait mengaku tak ingin menjadi petugas partai.

"Itu adalah AD/ART di partai kita."

Baca juga: Maruarar Sirait Ujungnya Dukung Prabowo, Ganjar: Mati Satu Tumbuh Seribu 

"Saya pun petugas partai lho, ditugasi kongres partai, dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum. Saya pun kader," ujarnya.

Megawati Soekarnoputri kemudian melanjutkan, mekanisme dirinya menjadi Ketua Umum PDIP berdasarkan aturan partai.

Sehingga tak mungkin orang-orang dari luar PDIP, tiba-tiba terpilih menjadi Ketum.

"Tak mungkin orang lain itu tiba-tiba jadi ketua umum, karena terus siapa yang mau milih? kalau tiba-tiba orang luar yang mau dipilih karena itu melanggar AD/ART," sambung Mega.

"Nah, bayangkan kok kita tak diberi kesempatan untuk menerangkan hal ini," ucapnya.

Menurut Mega, pernyataan atau kritik yang sering datang kepadanya itu kontradiktif.

Seorang calon presiden harus terlebih dahulu ditentukan oleh partai pengusung kemudian dipilih rakyat.

Misalnya, saat ini ada tiga bacapres di Pemilihan Presiden (Pilpres 2024) mendatang.

Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. 

"Dengan demikian sering kontradiktif, ada yang mengatakan presiden itu dipilih oleh rakyat? Ya, betul. Tapi kalau tidak ada organisasi partai politiknya yang memberikan nama, itu kan sudah mekanismenya begitu, untuk dipilih," jelas Mega.

"Nah sekarang ini calon [presiden] ada tiga, itu 'kan diberi nama oleh partai-partai lain, jadi harus ditata pikiran kita bahwa itu sebetulnya bukan sebuah hal yang benar," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini