TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengatakan di tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di dekat posko pemenangan atau rumah tim pemenangan kampanye pemilu rawan terjadi hal-hal yang menganggu proses pemungutan suara atau penghitungan suara Pemilu 2024.
Untuk itu, Bawaslu akan mengerahkan petugasnya agar lebih intens dalam mengawasi TPS yang lokasinya berdekatan dengan posko pemenangan capres-cawapres atau caleg tertentu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
Menurut Bagja, hal-hal yang mengganggu itu bisa berupa mobilisasi massa atau ajakan tertentu di luar masa kampanye.
"(TPS) Berdekatan dengan posko pemenanganan itu kemungkinan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Bagja dilansir laman resmi Bawaslu RI, Selasa (13/2/2024).
Lebih lanjut Bagja mengungkapkan, berdasarkan peta kerawanan dari Bawaslu, ada sebanyak 21.947 TPS yang lokasinya berdekatan dengan posko pemenangan.
Meski demikian, Bawaslu tak mengeluarkan larangan pendirian TPS di dekat posko pemenangan kampanye.
Hanya saja akan lebih baik jika lokasi TPS berada jauh dari posko pemenangan.
Namun, jika memang lokasinya harus di dekat posko pemenangan, Bawaslu akan memberikan perhatian khusus.
"Apakah itu (TPS dekat posko pemenangan) dilarang? tidak. Lebih baik jauh dari posko pemenangan."
"Tapi kalau memang sudah demikian maka harus ada perhatian khusus dari pengawas, pemantau dan masyarakat agar menjaga kondusifitas dan juga terjadinya dugaan pelanggaran, mobilisasi dan lain-lain," ungkap Bagja.
Baca juga: 9 Desa di Demak Tunda Pemilu akibat Banjir, 108 TPS Terdampak
Selain mengungkapkan data TPS yang berdekatan dengan posko pemenangan, Bagja juga mengungkap TPS yang memiliki kerawanan lain.
Di antaranya ada 3.875 TPS rawan terjadi praktik politik uang atau pemberian barang.
Kemudian, ada juga 4.211 TPS yang sulit dijangkau, dan 10.794 TPS rawan bencana banjir, tanah longsor dan gempa.
Baca juga: Segini Anggaran per TPS Pemilu 2024 dari KPU dan Ketentuan Penggunaannya
Bagja menuturkan semua proses persiapan Pemilu 2024 dan pemungutan suara di TPS nantinya akan diawasi oleh polisi, KPU, tokoh masyarakat, serta tokoh adat yang tidak terafiliasi parpol.
Nantinya mereka akan membantu dalam mengawasi distribusi logistik hingga patroli antipolitik uang.
"Patroli pengawasan kami akan melibatkan polisi, KPU, tokoh masyarakat, tokoh adat yang tidak terafiliasi parpol untuk mengawasi distribusi logistik pada saat ini karena sekaramg sudah mulai distribusi logisitik khusunya daerah-daerah yang sulit dijangkau."
"Kami juga melakukan patroli antipolitik uang, semoga patroli ini bisa mereduksi praktik politik uang," pungkas Bagja.
Baca juga: Propam Polres Bolmong Gudangkan Sementara Sejata Api Anggota yang Amankan TPSĀ
Tempat Pengeboran Minyak di Pulau Seribu Termasuk Sangat Rawan
Polda Metro Jaya telah memetakan TPS untuk mengetahui tingkatan kerawanannya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan dari 65.495 TPS yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Sebanyak 21 di antaranya masuk kategori sangat rawan.
"Berdasarkan pelasifikasian tugas yang sudah dilakukan setidaknya dalam 65.495 TPS yang diamankan nanti dapat dibagi menjadi 3 kategori."
"Yaitu TPS kurang rawan ada 64.333 TPS, TPS rawan 976 TPS, dan TPS sangat rawan 21 TPS," kata Karyoto di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
Baca juga: Kapolda Metro Lepas Ribuan Personel, Amankan Puluhan Ribu TPS di Jakarta dan Sekitarnya
Karyoto mengatakan pihaknya membagi tingkat kerawanan TPS berdasarkan geografis dan sosial demografi.
Adapun salah satu lokasi TPS yang dikategorikan sangat rawan adalah rig pengeboran di Pulau Seribu.
"Ada dua (pengklasifikasian), geografis dan sosial demografi. Geografis itu seperti misalnya yang jauh dari mana mana, di rig di Pulau Seribu."
"Tempat pengeboran minyak, outsource kan disitu karyawan banyak, dia tidak ke mana-mana proses produksi tidak berhenti sehingga TPS nya dibawa ke situ."
Baca juga: Daftar Dokumen yang Harus Dibawa ke TPS, Bagaimana Pemilih Bisa Mencoblos Jika Tak Dapat Undangan?
"Itu termasuk yang sangat rawan. Rawannya ya kalau angin nya kencang mungkin ada gangguan-gangguan."
"Mudah-mudahan hari ini cerah laut mudah-mudahan ombak tidak tinggi sehingga dipastikan nanti sebentar lagi akan saya cek, kepastian kotak suara sudah sampai mana," kata Karyoto.
Karyoto mengatakan dirinya bersama stakeholder terkait akan memastikan pengiriman logistik ke wilayah tersebut sudah sesuai.
Pihaknya akan memastikan kegiatan pemungutan suara 14 Februari besok berjalan lancar.
Baca juga: Sederet Perintah Mendagri Tito untuk Kepala Daerah Jelang Pencoblosan, Bawaslu Petakan TPS Rawan
"Mudah-mudahan hari ini cerah laut, mudah-mudahan ombak tidak tinggi Sehingga dipastikan nanti sebentar lagi akan saya cek, kepastian kotak suara sudah sampai mana," katanya.
Total akan ada 7.706 personel gabungan yang terdiri atas 6.506 polri dan 1.200 personel TNI yang ditempatkan di TPS tersebut.
"Oleh karena itu lakukan koordinasi dengan anggota TNI, stakeholder terkait serta elemen masyarakat untuk meredam naiknya suhu politik di tps yang kita amankan."
"Selain itu lakukan analisa, serta pemetaan terhadap tempat TPS kita bertugas. Pahami kerawanan, dan potensi gangguan di setiap lokasi TPS tersebut," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)