News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Temukan Kejanggalan, Roy Suryo Sebut Sirekap Tak Layak Dipakai 

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roy Suryo saat ditemui di Jakarta Barat, Kamis (22/21/2022)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar telematika, Roy Suryo mengatakan, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), alat bantu penghitungan Pemilu tak layak dipakai.

Roy menyebut, Sirekap merupakan sistem yang berulang kali mengalami perubahan ketika beroperasi.

"Ibaratnya pertandingan sudah bermain, softwarenya diperbaiki," kata Roy dalam jumpa pers di Pelataran Menteng, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Dia menuturkan, dirinya mencatat setidaknya ada 10 kali perubahan dalam Sirekap ketika digunakan.

"Sehingga membuat orang yang tadinya mendownload Sirekap ini pada awal Januari, yang didownload oleh KPPS itu tidak sama, jadi kesalahannya bisa masif," ujar Roy.

Baca juga: Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional Berlangsung, KPU Dihujani Komentar Soal Sirekap

Mantan politikus Partai Demokrat ini menganggap Sirekap tak layak digunakan untuk menghitung rekapitulasi suara.

"Artinya apa, sistem ini tidak layak untuk kemudian digunakan sebagai sistem yang dipertaruhkan untuk kemajuan bangsa ini," ucap Roy.

Selain itu, kata Roy, pada 14 Februari 2024 Sirekap diklaim mendapatkan serangan oleh hacker. 

"Sebenarnya bukan dihack tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan? Karena untuk memasukan skrip, untuk memasukan program colongan," ungkapnya.

Menurutnya, pada hari yang sama sekira pukul 19.00 WIB, sudah muncul persentase perolehan suara pasangan calon (paslon) Pilpres 2024 di Sirekap.

Di mana, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mendapatkan perolehan suara 24 persen.

Kemudian, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 58 persen dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD sebanyak 17 persen.

"Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data TPS yang masuk, ada buktinya," tutur Roy.

Roy menambahkan, dirinya memiliki semua bukti kejanggalan tersebut dan siap mempertanggungjawabkannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini