Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banner besar berukuran sekitar 4x4 meter datang ke depan gerbang masuk gedung parlemen DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (8/3/2024) sore.
Banner berukuran raksasa itu digotong oleh sejumlah emak-emak yang merupakan peserta aksi unjuk rasa dari Koalisi Rakyat Menggugat Demokrasi.
Banner besar itu memampang wajah Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja.
Mereka meminta kedua sosok tersebut dipecat dari jabatannya, dan mendiskualifikasi pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2024 yang curang.
Massa juga menuntut pengusutan tuntas skandal Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap), serta tuntutan untuk menurunkan dan mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan mendukung pengguliran Hak Angket di DPR soal dugaan kecurangan pemilu.
Sebagai informasi, sejumlah elemen yang berunjuk rasa salah satunya adalah masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi.
Ada sejumlah tuntutan yang dibawa dalam aksi demo ini. Di antaranya, pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hapuskan politik dinasti, audit forensik sistem IT KPU, dan tolak hasil pemilu curang.
Baca juga: Diteriaki Massa Bayaran, 3 Perempuan Berseragam SMA Diusir Peserta Aksi Demo di DPR
Selain itu, demo juga dilakukan oleh Koalisi Rakyat Menggugat Demokrasi. Demo bertemakan 'Karam Demokrasi' ini akan membawa sejumlah tuntutan yakni dukungan Hak Angket DPR RI, bongkar kejahatan Pemilu curang dan makzulkan Jokowi perusak demokrasi.