Sedangkan di Sumatera Barat, Anies punya modal besar karena wilayah itu menjadi satu dari dua provinsi yang dimenanginya di Pilpres.
"Anies harus tetap berkibar entah itu di Jakarta di Sumatera Barat atau di tempat lain karena dia bukan tokoh parpol, dia tokoh independen.
Jika tidak punya perahu atau parpol maka kalau kalau tidak ada aktivitas maka elektabilitasnya Anies tidak akan meningkat dari perolehan di 2024 ini yang hanya sekitar 25 persen.
Maka modal sosial politik dan ekonomi Anies harus ditambah terus jika ingin tampil di 2019 mendatang," kata Ginting.
PKS Usung Anies di Pilkada?
Sebelumnya, Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin memberi kode bahwa partainya tak menutup peluang untuk kembali mencalonkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Sangat memungkinkan (kembali mengusung Anies di Jakarta). Sekarang kita tunggu dulu pengumuman KPU," kata Khoirudin usai berbuka puasa dengan pengurus PKB dan NasDem di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2024).
Khoirudin pun tak sungkan menyebut bahwa Anies merupakan aset bagi PKS dan warga Jakarta. Ia mengaku telah melakukan pertemuan dengan Anies.
"Saya bertemu pak Anies hari Kamis kemarin, saya sudah menyampaikan langsung kita menunggu hasil KPU dulu."
"Setelah itu baru akan kita sampaikan secara resmi tentang apakah pak Anies akan maju lagi jadi gubernur DKI Jakarta atau tidak. Yang jelas pak Anies aset warga Jakarta buat umat, bagi PKS," ujarnya.
Khoirudin mengatakan bahwa PKS memang selalu terbuka untuk nama di luar struktur partai untuk dimajukan di ajang pemilihan, baik di Pilpres maupun di Pilkada.
Karenanya terbuka kemungkinan mereka untuk kembali mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.
"Siapa saja , Anies atau selain Anies yang bisa menjalankan platform bernegara yang sudah dibuat PKS untuk masyarakat Jakarta silahkan."
"Intinya semua masalah kemanusiaan. Ketidakadilan, kebodohan, pengangguran, kesenjangan ekonomi, yang bisa dituntaskan seorang tokoh ya silahkan saja."
"Dari Nasdem, PKB, dari TNI-Polri silahkan," paparnya.