Biden memperoleh lebih dari 81 juta suara, yang merupakan jumlah suara tertinggi sepanjang sejarah pemilu presiden AS.
3. Susilo Bambang Yudhoyono (Indonesia, 2009)
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2009 dimenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam satu putaran langsung.
Mereka memperoleh suara 60,80 persen, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.
SBY dalam Pilpres ini meraih 73 juta suara.
4. Recep Tayyip Erdogan (Turki, 2018)
Presiden petahana Turki, Recep Tayyip Erdogan, dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Turki oleh kepala komisi pemilihan umum Turki.
Sadi Guven mengatakan Erdogan "menerima mayoritas absolut dari semua suara yang sah". Namun, Guven tidak merinci lebih lanjut.
Dari 99% suara yang telah dihitung, Erdogan meraih 53% suara, mengalahkan rival kuatnya, Muharrem Ince yang memperoleh 31% dukungan, tulis media pemerintah Turki, Anadolu.
Erdogan dalam Pilpres ini mendapat 26 juta suara.
Sementara sejumlah presiden lainnya adalah:
- Hassan Rouhani (Iran, 2017): 23 juta pemilih
- Abdel Fattah Elsisi (Mesir, 2018): 21 juta pemilih
- Emmanuel Macron (Perancis, 2017): 20 juta pemilih
Sebenarnya PM Narendra Modi bisa dikatakan memiliki jumlah pendukung lebih banyak dibanding daftar-daftar di atas.
Namun, Modi tidak dipilih langsung dalam sistem pemilihan di India.
Sebagai perbandingan jumlah pemilih di Indonesia pada 2024 ini sebanyak 204.807.222.