Tetapi, ia menilai Jateng terdiri dari beragam ideologi dan kultural.
Seperti daerah Pantura yang kental dengan agamis, daerah kerajaan Mataram, hingga daerah Ngapak.
"Lalu aspek ideologi masyarakat, maka saya menggunakan pendapat Clifford Geertz yang membagi kelompok masyarakat menjadi tiga bagian, yaitu kelompok priayi, santri, dan abangan," ungkap Suwardi.
Dan menurutnya, kelompok priayi dan santri akan tampil dalam Pilgub Jateng 2024.
"Santri termanifestasi di kelompok Islam seperti PKB maupun PPP."
Baca juga: Profil Sudaryono, Eks Aspri Prabowo Ramaikan Bursa Pilgub Jateng 2024
Sedangkan priayi merupakan sosok yang muncul dari struktur formal pemerintahan.
Seperti partai politik, pemerintahan, DPR, kepala daerah, purnawirawan TNI/Polri, hingga pengusaha.
"PDIP mungkin mengusung kadernya, di tataran priayi yang ada di sektor pemerintahan, dan agak menjaga jarak dengan sosok berlatar belakang TNI/Polri," ujarnya.
"Posisi santri di mana? Kalau di Jateng tidak sama di Jatim, di Jatim santri kekuatan dominan sehingga mereka seperti Khofifah Indar Parawansa akan menjadi prioritas (sebagai cagub)," imbuhnya.
Sedangkan di Jateng, sosok dari kalangan santri kemungkinan besar berada di posisi cawagub.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)