"Iya. Sama. Saya dari jauh juga. Sama-sama ada baratnya. Bapak Nusa Tenggara Barat, saya Sumatera Barat, jadi ada baratnya juga kita," jelas Saldi sambil tertawa.
Selanjutnya, Najamudin menyampaikan di dalam persidangan, bahwa ia merupakan pengagum Hakim Saldi Isra dan Arsul Sani.
Namun, Najamudin sempat salah menyebut lembaga yang pernah diduduki Arsul Sani, yakni DPR RI. Ucapan Najamudin dikoreksi Saldi.
"Tapi pada prinsipnya sejujurnya Yang Mulia, dari hati paling dalam, saya pribadi adalah pengagum Prof Saldi Isra. Yang kedua, Bapak Yang Mulia Arsul Sani, saya sering tonton beliau di Komisi III DPR Provinsi," kata kuasa hukum pemohon disambut keriuhan para pihak dalam persidangan.
"DPR RI," tutur Saldi Isra memotong untuk meluruskan.
"DPR RI, siap Yang Mulia," kata Najamudin.
"Nanti marah beliau nanti," ucap Saldi kepada kuasa pemohon itu.
Saldi kemudian berkelakar, ada kekhawatirannya mendengar pernyataan Najamudin yang mengaku sebagai pengagumnya.
"Oke Pak Najamudin ya, terima kasih. Nanti kalau Bapak mengagumi saya, nanti dibilang saya tidak objektif, dilapor pula saya nanti," kata Saldi Isra tersenyum.
Pernyataan hakim konstitusi itu membuat semua orang yang berada di ruang sidang tertawa lepas dan suasananya terasa cair.