Partai Gerinda bisa mengajak parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Golkar, PAN, dan PSI berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Nasib Airin, Ketua Tim Sukses Prabowo-Gibran di Pilpres, Kini Tak Didukung KIM di Pilkada Banten
Menurut Ray, bersatunya PDIP dan Gerindra akan menjadi upaya untuk melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta mendatang.
Ia menilai, PDIP dan Gerindra tak akan rela apabila Anies melawan kotak kosong dalam perhelatan lima tahunan itu.
"Yang sudah pasti sekarang itu Anies, pertanyaannya sekarang apakah dibiarkan sendiri (Anies) melawan kotak kosong, saya kira tidak," ucap Ray dikutip dari Wartakotalive.com, Minggu (21/7/2024).
Ray mengatakan, PDIP menjadi pihak yang paling menentukan di Pilkada Jakarta.
Ia melihat hanya PDIP yang dapat mendorong calon alternatif selain Anies.
Terkait hal itu, Ray menyinggung sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ray melihat Ahok akan menjadi lawan sepadan bagi Anies di Pilkada Jakarta.
Terlebih, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ahok hanya berbeda tipis di bawah Anies.
Jika Ahok maju sebagai calon gubernur maka wakilnya bisa saja berasal dari Gerindra atau calon lain yang diusulkan.
C. Skenario kotak kosong?
Hanya Anies Baswedan yang mau di Pilkada Jakarta dan didukung semua partai politik.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengatakan tidak menutup kemungkinan hanya ada satu paslon apabila tidak ada kandidat kuat yang mampu menandingi Anies Baswedan.
“Jadi sangat cair dan tidak menutup kemungkinan satu pasang melawan kotak kosong kalau sampai diujung memang tidak ada nama final di kubu lawannya Anies,” katan dikutip dari Kompas.com.
Pengamat Politik Ray Rangkuti juga mengkhawatirkan Anies Baswedan melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.