Coklit sendiri merupakan tahapan untuk menetapkan daftar pemilih Pilkada.
Terpisah, Elisa (bukan nama sebenarnya) yang merupakan warga Jakarta Selatan (Jaksel) juga mengaku syok saat tahu KTP suaminya dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun.
Hal ini diketahui Elisa saat ia iseng mengecek nomor KTP-nya dan sang suami di laman KPU.
Seperti Faiz, pengecekan itu dilakukan Elisa setelah isu pencatutan ramai dibicarakan di X.
"Iya benar dicatut. Pertama ngecek KTP aku dulu, ternyata enggak kecatut, aman tuh."
"Terus aku ngecek KTP suamiku, kaget, wah kok kayak di berita nih, kok kecatut yang (dukung) Dharma-Kun itu," ujar Elisa saat dihubungi, Jumat.
Baca juga: ASN Ini Kaget KTP Miliknya Dicatut Jadi Pendukung Dharma-Kun di Pilkada Jakarta
Elisa lantas mencoba mengonfirmasi ke suaminya, Putra (bukan nama sebenarnya).
Putra mengaku juga baru tahu KTP-nya dicatut sebab tak pernah merasa menyerahkan kartu identitasnya ke tim Dharma-Kun.
"Aku konfirmasi ke suamiku, memangnya kamu dukung? Kata suami 'Enggak, saya enggak dukung siapa-siapa, enggak tahu'," ucap Elisa.
Atas hal itu, Putra dan Elisa berniat melaporkan hal tersebut.
Lantaran, Elisa dan Putra sama-sama bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), di mana keduanya harus mengedepankan netralitas dan dilarang berpihak ke calon kepala daerah tertentu.
"Kami kan pegawai pemerintah, dilarang juga kan ikut gitu, enggak boleh setahu kami. Jadi ya kaget saja gitu, suami minta dilaporin saja," jelasnya.
KPU Bantah untuk Hindari Kotak Kosong
Terkait lolosnya pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, muncul isu KPU sengaja melakukan hal tersebut untuk menghindari kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Namun, Komisioner KPU DKI Jakarta, Astri Megatari, mengatakan pihaknya telah bersikap sesuai ketentuan.