Menanggapi hal tersebut, Bobby mengatakan tugas pemerintah daerah hadir untuk menyelesaikan masalah, bukan malah melempar tanggung jawab.
"Yang masyarakat mau, mau jalan nasional, jalan provinsi, kabupaten, kota, ya, mulus aja gak penting jawaban itu punya siapa jalannya."
"Yang penting tahunya itu jalan punya pemerintah, betul, ya, Bu, ya? Oleh karena itu, tentunya kepala daerah itu bukan tugasnya bukan hanya lempar tanggung jawab, tapi bisa mempertanggungjawabkan," ucapnya.
Bobby Ungkit Keberhasilan di Medan
Bobby Nasution sempat menyindir pembangunan di Sumatera Utara.
Awalnya, Bobby mengatakan, banyak pembangunan yang ia kerjakan selama menjadi Wali Kota Medan.
Ia menepis anggapan pembangunan di Kota Medan berhasil terwujud karena dirinya adalah menantu Presiden Jokowi.
Menurutnya, dana pembangunan di Medan berimbang, tak hanya berasal dari APBN. Pembangunan di sana, 60 persen berasal dari APBD.
"Kami hitung dulu, paling genap empat tahun atau tiga setengah tahun jadi wali kota ini," kata Bobby saat bertemu dengan relawan Pendukung Setia (Pasti) Bobby di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu (25/9/2024).
"Tapi bisa bangun sana, bangun sini kalau katanya dikasih sama pemerintah pusat, 'Oh, iyalah menantunya Mulyono (Jokowi)'."
"Tanya Pak Endar, bekas Kepala Dinas saya, juga dana transfer kita berimbang 60 persen dari APBD dan 40 persen dari APBN," sambungnya.
Ia menilai, pandangan yang sama bakal dilayangkan setelah Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden.
"Nanti ini sudah gak jadi mantu lagi. Udah gak jadi presiden. Nanti jadi gubernur gak ada yang bisa dibangun," ucap Bobby.
Ia membeberkan, pembangunan di Medan seperti Stadion Teladan, Lapangan Merdeka, hingga Kebun Bunga berasal dari anggaran daerah.
"Ini full APBD, Islamic Center full APBD. Kebun Bunga, underpass, overpass full APBD. Bisa. Kenapa? Karena anggarannya dipakai yang benar."
"Hanya 6 triliun kalau potong gaji PNS itu 2 triliun sisa empat triliun. Empat triliun kalau tiga tahun hanya 12 triliun bisa bangun banyak-banyak," ucapnya.