Usman kemudian meminta anaknya berdiri sambil memukul anaknya beberapa kali.
Ketika korban Awan sudah berdiri, Usman kembali memukul wajah sang anak.
Belum puas, Usman lalu menendang tubuh anak ketiganya itu hingga korban tersungkur.
Masih belum bisa meredakan amarahnya, Usman mengangkat tubuh sang anak dan membantingnya di jalanan.
Awan sempat tak sadarkan diri bahkan mengeluarkan darah dari hidungnya.
Baca juga: Oknum Polisi yang Aniaya Tahanan hingga Tewas di Banyumas Divonis 8 Tahun Penjara
Setelah dibanting, Awan dibawa Usman masuk ke rumah.
Sementara jasad Awan sudah dilakukan autopsi dan hendak dimakamkan.
Ternyata pelaku pemarah
Ketua RT setempat, Sudiono mengatakan, warga memang mengenal sosok Usman sebagai pria yang temperamental.
"Orang tuanya Awan itu temperamen, orangnya pemarah, begitu dia tahu anaknya nyerempet anak lain, dipukul langsung si Awan," kata Sudiono
Ternyata sebelum menganiaya anaknya hingga tewas, Usman sempat berurusan dengan tetangga.
Baca juga: Aipda W Aniaya Siswa SMK hingga Tewas, Tabrakkan Motor ke Arah Korban saat Pengejaran
Sudiono mengatakan, Usman sempat terlibat masalah dengan tetangga.
"Kejadian sebelumnya sempat ribut juga sama anak tetangga lain, jika melakukan kekerasan terhadap anak lain, akan dilaporkan polisi," ucap Sudiono.
"Kejadiannya ternyata terhadap anak sendiri. Ini sudah dua kali," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Karena Emosi Ayah Aniaya Anak Sampai Tewas di Muara Baru, Lagi Asyik Main Lalu Dihajar Tanpa Ampun