"Kadang emaknya suka berangkat ngaji, kadang juga suka momong (mengasuh) anak orang dibayar sehari Rp30 ribu," jelas dia.
Tidak Dikenal Tetangga
Sementara terkait aktivitas Galih sebagai TikToker, A tidak begitu mengetahui secara detail karena tidak mengerti media sosial.
"Saya mah enggak tahu dia kayak gitu (bikin konten), saya enggak ngerti, kalau adeknya iya, suka joget-joget di depan rumah sini, kalau Galih enggak main di sini," jelasnya.
Padahal, di dunia maya, followers Galih sudah ratusan ribu, namun orang-orang di sekitar rumahnya tidak ada yang tahu soal kegiatan membuat kontennya.
"Benar warga saya, dia tinggal di RT 02 RW 06, namun terkait penangkapan dan kegiatan Galih sehari-hari saya gak tau," kata Saiful Hajat, Ketua RW setempat, Rabu (24/4/2024).
Dia baru mengetahui Galih ditangkap Polisi, setelah orang tuanya datang melapor ke pengurus lingkungan.
"Saya dapat info dari orang tuanya dan itu sebatas laporan saja dari orang tuanya, bilang ke saya bahwa galih ditangkap," ucap Saiful.
Ditangkap di Luar Rumah
Berdasarkan informasi dari orang tuanya, Galih ditangkap saat sedang berada di luar lingkungan tempat tinggalnya.
Perihal kasus yang menjerat Galih, Saiful sempat mendapat penjelasan dari kedua orang tuanya terkait konten video.
"Orang tuanya sempet kasih tau, katanya main konten gitu, cuman karena keterbatasan orang tua dan saya, kalau konten itu seperti apa saya gak ngerti, gaptek lah urusan seperti itu," terangnya.
Secara personal, Saiful tidak begitu mengetahui Galih walaupun dia sudah cukup lama tinggal di lingkungannya.
"Saya gak tahu Galih aktivitas sehari-hari saya gak tau dan saya belum kenal Galih itu seperti apa, karena kita memang jarang ketemu," jelas dia.
Kendati demikian Saiful memastikan keluarga Galih dikenal baik di lingkungan, dan tidak tertutup.
"Bukan, bukan warga tertutup, Dia bukan (warga asli lingkungan setempat), cuman sudah lama sekali dan memang betul warga saya," jelas dia.