News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Pelaku hingga Motif Gadis Berusia 17 Tahun Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Salah Pergaulan?

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Remaja putri KS (17) sedang digiring polisi Polda Metro Jaya, karena membunuh ayah kandung. Selama ini KS adalah anak punk yang hobi mengamen.

Ibu tersangka atau istri korban itu sudah berpisah," sambung dia.

Hilangkan Jejak

Usai habisi nyawa sang ayah, KS berupaya menghilangkan jejak dengan cara mencuci pisau.

"Pisau dapur itu habis ngambil dari dapur, nusuk, dilawan, kemudian nusuk dua kali, kemudian dicuci.

Sempat dicuci oleh anak KS ini," tutur Ade Ary.

"Diamankanlah tersangka di sebelah TKP, toko perabot itu, karena tersangka saat itu dengan alasan dapat informasi bapaknya meninggal akhirnya datang, diinterogasi, ya tersangka mengaku," lanjut dia.

Ade Ary menuturkan bahwa pisau itu telah dilakukan penyitaan sebagai barang bukti serta diperiksa di laboratorium forensik.

"Pisau telah dilaksanakan pemeriksaan secara laboratoris bahwa darah yang ada di pisau itu benar darah korban," katanya.

Warga di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur digegerkan dengan adanya sesosok jenazah di dalam sebuah toko perabotan, Sabtu (22/6/2024). Penemuan jasad ini juga viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @merekamjakarta. (Instagram/Merekamjakarta)

Pemicu Pembunuhan

Pengakuan KS kepada polisi, pembunuhan dilakukan karena korban sering dimaki bahkan dikatakan anak haram oleh korban.

Diketahui, KS membunuh Syafrin di toko perabot milik korban di Jalan Masjid Baitul Latif, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Alasan tersangka KS melakukan penusukan dan pembunuhan terhadap ayah kandung atau bapak kandungnya ini adalah, sementara ditemukan fakta oleh penyidik, karena sakit hati," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (24/6/2024).

Kepada polisi, KS mengaku sering dimarahi dan dituduh mencuri barang milik korban.

"Karena sering dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban, bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban. Ini berdasarkan keterangan tersangka," ungkap Ade Ary.

Meski demikian, Ade Ary menuturkan penyidik masih mencocokkan pengakuan KS dengan keterangan saksi-saksi dan bukti yang ditemukan.

"Tentunya keterangan tersangka itu tidak berdiri sendiri rekan-rekan," ujarnya.

"Sekali lagi harus dikaitkan atau dibuat match atau dibuat harus sesuai dengan barang bukti, keterangan saksi, serta alat bukti yang lain," imbuhnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ini Kronologi Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Sakit Hati Disebut Anak Haram

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini