Kepada Tribunnews, Mas Ateng, penjual bakso di dekat ‘markas’ judi online mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persis apa aktivitas di dalam rumah tersebut.
Pasalnya, dia mengaku tak melihat aktivitas mencurigakan. Hanya, dirinya kerap melihat belasan pria dewasa yang mondar-mandir masuk rumah yang menjadi markas judi online itu.
“Awalnya enggak tahu kalau ini rumah jadi markas judol, cuma tahunya ada orang keluar masuk saja di situ,” kata Ateng, Jumat.
Dia menceritakan, jika ada salah satu pekerja yang kerap disuruh untuk membelikan makan atau jajan untuk para pekerja di dalam rumah tersebut. Termasuk, membeli bakso dagangannya.
“Kalau pekerjanya, yang sering keluar masuk cuman 1 orang buat beli jajanan. Yang lain nggak pernah keliatanan,” ungkapnya.
Mas Ateng juga bercerita, dirinya sempat bertanya kepada salah satu pekerja di markas judi online itu, tentang apa yang dikerjakan di dalam rumah.
Menurut penuturan Mas Ateng, ketika ditanya perihal kegiatan pekerja di dalam rumah, pekerja itu hanya tersenyum dan tak enggan menjawab.
“Sering beli bakso disini, pekerja disitu saya tanya kerja apa di rumah itu, dia cuman tersenyum aja dan enggak mau menjelaskan apapun,” ujarnya.
Baca juga: Kasus 6 Anggota Marinir Diduga Keroyok Warga di Sorong, Keluarga Korban Minta Panglima Turun Tangan
Memang, menurut pria yang sudah berjualan bakso sejak 1996 di wilayah itu, menyebut jika pemilik rumah maupun para pekerja di markas judi online ini, terkenal tertutup dan tidak pernah berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
“Tertutup semua, termasuk yang punya rumah. Ga pernah ngobrol. Cuman kenal muka aja. Biasanya beli (bakso) dibungkus, terus dibawa ke rumah,” jelasnya.
Dia menambahkan, sebelum peristiwa penggerebekan pada Jumat pagi, pihak kepolisian serta aparat gabungan sudah mendatangi markas judi online itu pada Rabu lalu, 6 November 2024.
“Ini bukan pertama kali digerebek, siinget saya haru Rabu lalu. Terakhir saya liat ramai sampai ada Provos itu hari Rabu lalu, dari pagi sampai siang jam 14.00 wib, di rumah itu,” kata dia.
Perputaran Uang Jaringan Kamboja Rp21 M Setiap Hari
Dari penggerebekan di rumah tersebut pada Jumat pagi, kepolisian menangkap delapan orang . Mereka yakni RS (31), DAP (27), Y (44), ME (21), RF (28), RH (29), AR (22), dan RD (28).
Setelah ditangkap, semua tersangka langsung dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk penyelidikan lebih lanjut.