Beberapa PKL yang diundang mengaku terkejut mendapat undangan dari Presiden Jokowi. "Saya kaget, saudara dan tetangga juga kaget. Bahkan, ada yang enggak percaya, kok saya dapat undangan dari Presiden. Orang kecil seperti kami, kayak langit dan bumi dengan presiden. Semalaman saya hampir tak bisa tidur karena dapat undangan Presiden," kata Hanafi Wisnu (44), tukang cukur di Kelurahan Jajar, Laweyan.
Saking senangnya menerima undangan, Hanafi pun menunjukkan kepada pelanggannya. Semula mereka tak percaya. Namun, begitu melihat undangannya, mereka pun berebutan foto dengan undangan tersebut. "Saya tak akan lupakan. Rasanya seperti memeluk rembulan yang jatuh. Lah, wong saya enggak pernah membayangkan dapat undangan seperti ini dan salaman dengan Presiden," tambah Hanafi yang membingkai undangan tersebut.
Perasaan sama diungkapkan Ketua Paguyuban Taman Pasar Burung, Ikan Hias, Depok, Solo, Suwarjono (48). Ia sama sekali tak terlintas jika akan diundang. "Alhamdulillah, ini penghormatan yang luar biasa. Saya ini hanya pedagang biasa di pasar burung, kok bisa diundang Presiden," tuturnya.
Penarik becak yang dilibatkan untuk menjemput tamu dari tempat parkir ke ruang resepsi juga merasa bangga. "Wah, senang sekali bisa diajak mengantar tamu-tamu Presiden," kata Sukiyo (53), penarik becak di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Selain penarik becak dan PKL, sekitar 2.000 relawan Jokowi-JK, yang pernah membantunya saat Pemilihan Presiden, juga diundang. "Kehadiran relawan turut mangayubagyo atau mendoakan, ikut berbahagia dengan kedua mempelai agar prosesinya lancar," ujar Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo.
* Artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Juni 2015, di halaman 1 dengan judul "Anak Presiden, Anak Tukang Becak, Sama Saja".