Hanya saja, Kusno menyebut pada saat-saat tertentu uang sebesar Rp 150 ribu bisa dia bawa pulang.
Pada puncak arus mudik di hari ketiga jelang Idul Fitri, ketika hari makin sore, tampak beberapa teman-teman satu profesi Kusno ikut turun ke pinggir Jalan Tol Cipali.
Beberapa diantaranya sampai menggelar alas duduk hingga membuat tenda dadakan dari kain bekas reklame.
Jika Kusno menjajakan minuman dingin di depan gerbang tol arah keluar, ketika laju kendaraan agak melambat, sebagian penjual lainnya tidak segan berjualan di tempat mobil masih melaju kencang.
Para penjual yang berani bertaruh nyawa demi Rupiah itu, kebanyakan tinggal dalam radius satu kilometer dari Jalan Tol Cipali.
Usai puncak arus mudik, Kusno dan teman-temannya mulai murung.
Karena hari kedua jelang Idul Fitri ini, Gerbang Tol Palimanan sangat lancar.
Sehingga jarang pengguna jalan yang mau berhenti di pinggir jalan untuk membeli dagangannya.
"Namanya juga dagang. Kalau lagi ramai kita syukuri, kalau sepi mau bagaimana lagi," katanya.