Pada tahun ini, hadir pula pesawat angkut taktis CN-295 yang dirakit PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk menggantikan pasawat Fokker F27 Troopship yang telah pensiun.
Tak ketinggalan pesawat pesawat latih dasar buatan Jerman Grob G-120TP-A didatangkan pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, pesawat latih supersonik hasil kawin silang KAI dengan Lockheed Martin, T-50 Golden Eagle LIFT (Lead in Fighter Trainer) juga menjadikan TNI AU semakin perkasa.
Pada November 2016 tahun lalu, TNI AU juga kembali diperkuat dengan helikopter SAR tempur EC-725 Cougar yang dibuat PTDI. Turut pula diperkuat dengan pesawat patroli buatan PTDI CN-235 MPA yang memiliki kemampuan intai maritim.
Awal tahun 2017, sebanyak 18 dari 24 unit pesawat jet tempur F-16 C/D 52ID telah tiba. Sementara enam unit sisanya akan segera selesai dan akan dikirim ke tanah air.
Saat ini, TNI AU sedang menunggu pengganti F-5 Tiger II yang masih dalam pengkajian Kementerian Pertahanan. Spesifikasi teknis yang diinginkan TNI AU untuk pengganti F-5 adalah pesawat tempur dari generasi 4,5.
Ke depan, TNI AU juga menginginkan pesawat yang memiliki kemampuan Airborne Early Warning and Control System (AWACS) dan Multi-Role Tranker Transport (MRTT).