Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa presidential threshold 20 persen adalah lelucon politik.
Jokowi mengaku heran mengapa baru sekarang keberatan akan presidential threshold atau ambang batas presiden sebesar 20 persen, ramai.
"Iya kan ini mempertanyakan presidential threshold 20 persen, kenapa dulu tidak ramai?" ujar Jokowi di PT Astra Otoparts Tbk, di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7/2017).
Jokowi mengatakan, sudah dua kali penyelenggaraan pemilihan presiden tahun 2009 dan tahun 2014 dengan ambang batas sebesar 20 persen, namun tidak ramai dikeluhkan.
"Kita sudah mengalami dua kali presidential threshold 20 persen, 2009 dan 2014, kenapa dulu tidak ramai?" kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, penyederhanaan sistem pemilu sangat penting dalam rangka visi politik Indonesia ke depannya.