Setelah Irwan bilang uang sudah ditransfer, Juli kemudian mencari nasabah dengan cara menawarkan ke perusahaan-perusahaan money changer.
"Saya tawarkan ke setiap nasabah yang perlu," kata Juli saat bersaksi untuk terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Karena yang mencari nasabah adalah perusahaan money changer yang lain, Juli mengaku tidak kenal siapa yang akhirnya membeli uang itu.
Baca: IDI Periksa Dokter Bimanesh yang Diduga Manipulasi Data Medis Setya Novanto
Dia hanya mengoper uang itu ke perusahaan money changar yang nasabahnya membutuhkan.
Berdasarkan data yang ditampilkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, uang tersebut dibeli oleh
5K sebesar 765.440 USD, Kohler Asia Pacific USD 200.000.
Kemudian Cosmic Enterpriase USD 200.000, Shunshine Development USD 500.000, Golden Victory USD 186.470, Pacific Oleo Chemical USD 183.470, Hua Kong Trading USD 250.000.
Serta Omni Poteni Ventures USD 240.200, dan ke rekening Juli Hira USD 200.000.
Perusahaan tersebut tidak semuanya beroperasi di Indonesia tapi berada di Singapura.
Uang itu berasal dari Bimorf Mauritius.
Sebenarnya Irvanto hanya terima bersih di Jakarta.
Dia hanya meneruskan nomor rekening dari Riswan dan diberikan ke Biomorf Mauritius.
Perusahaan itu lah yang mentransfer ke Singapura sebanyak tiga kali yaitu USD 1 juta, USD 1 juta dan USD 550.000.
Adanya selisih dengan jumlah total USD 2.620.000 karena imbas dari perdagangan dan komisi untuk Riswan.
Tranafer tersebut terjadi pada 17-19 Februari 2017.