News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik APBD DKI Jakarta

Anggaran Lem Aibon DKI Rp 82,8 Miliar, Sri Mulyani akan Cek Anggaran Janggal

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Mendikbud-Dikti Nadiem Makarim sebelum pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

RAPBD DKI Jakarta itu disusun menggunakan sistem e-budgeting dan dimuat dalam link website http://apbd.jakarta.go.id http://apbd.jakarta.go.id.

Adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, yang mengungkap temuan anggaran tersebut dan mengunggahnya ke akun media sosialnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan berbeda perihal temuan rencana anggaran pengadaan lem aibon yang mencapai Rp 82,8 miliar.

Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat Saat Menjelaskan Mengenai Anggaran Lem Aibon, Rabu (30/10/2019) (tribunjakarta.com)

Ia menyebut kejadian ini dikarenakan adanya kesalahan dari sistem penyusunan anggaran e-Budgeting yang merupakan warisan dari gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal. Ini ada problem sistem, yaitu sistem digital, tetapi tidak smart," ujar Anies.

Anies mengatakan, meskipun saat ini Pemprov DKI menggunakan sistem digital, pengecekannya tetap dilakukan manual. Akibatnya, tingkat lolosnya anggaran yang janggal pun terbilang tinggi.

Menurutnya, seharusnya sistem e-budgeting didukung dengan smart system yang mampu mendeteksi anggaran janggal.

Baca: Gara-gara Jokowi, Prabowo dan Sri Mulyani Gagal Foto Bareng

Baca: Fahira Idris Laporkan Ade Armando Kepada Polisi Karena Posting Meme Berisi Wajah Anies Baswedan

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat, membantah adanya anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor Tahun 2020.

Menurutnya, nilai Rp 82,8 miliar merupakan anggaran sementara untuk mata anggaran alat tulis kantor seluruh sekolah di wilayah Jakarta Barat. Dari hasil penyisiran data, telah dilakukan revisi anggaran menjadi Rp 22,7 miliar.

Sekretaris Dinas sebut salah ketik Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengomentari viralnya anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.

Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah I Sudarman memastikan tidak ada kekhilafan dalam menginput rencana pembelian lem aibon di RAPBD 2020 itu.

Proses tersebut dilakukan secara sadar. Namun demikian, ia mengakui ada kesalahan memasukkan rekening lem aibon ke dalam data yang ia susun.

Politisi PSI Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana dalam jumpa pers. Ia mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka kembali akses situs APBD DKI Jakarta. (Facebook Partai Solidaritas Indonesia)

Dua Anak Buah Mundur

Dua bawahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengundurkan diri bersamaan disorotnya kejanggalan anggaran pengadaan lem aibon pada RAPBD DKI Jakarta Tahun 2020.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini