RAPBD DKI Jakarta itu disusun menggunakan sistem e-budgeting dan dimuat dalam link website http://apbd.jakarta.go.id http://apbd.jakarta.go.id.
Adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, yang mengungkap temuan anggaran tersebut dan mengunggahnya ke akun media sosialnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan berbeda perihal temuan rencana anggaran pengadaan lem aibon yang mencapai Rp 82,8 miliar.
Ia menyebut kejadian ini dikarenakan adanya kesalahan dari sistem penyusunan anggaran e-Budgeting yang merupakan warisan dari gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal. Ini ada problem sistem, yaitu sistem digital, tetapi tidak smart," ujar Anies.
Anies mengatakan, meskipun saat ini Pemprov DKI menggunakan sistem digital, pengecekannya tetap dilakukan manual. Akibatnya, tingkat lolosnya anggaran yang janggal pun terbilang tinggi.
Menurutnya, seharusnya sistem e-budgeting didukung dengan smart system yang mampu mendeteksi anggaran janggal.
Baca: Gara-gara Jokowi, Prabowo dan Sri Mulyani Gagal Foto Bareng
Baca: Fahira Idris Laporkan Ade Armando Kepada Polisi Karena Posting Meme Berisi Wajah Anies Baswedan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat, membantah adanya anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam program belanja alat tulis kantor Tahun 2020.
Menurutnya, nilai Rp 82,8 miliar merupakan anggaran sementara untuk mata anggaran alat tulis kantor seluruh sekolah di wilayah Jakarta Barat. Dari hasil penyisiran data, telah dilakukan revisi anggaran menjadi Rp 22,7 miliar.
Sekretaris Dinas sebut salah ketik Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengomentari viralnya anggaran untuk pembelian lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Sudin Pendidikan Jakarta Barat Wilayah I Sudarman memastikan tidak ada kekhilafan dalam menginput rencana pembelian lem aibon di RAPBD 2020 itu.
Proses tersebut dilakukan secara sadar. Namun demikian, ia mengakui ada kesalahan memasukkan rekening lem aibon ke dalam data yang ia susun.
Dua Anak Buah Mundur
Dua bawahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengundurkan diri bersamaan disorotnya kejanggalan anggaran pengadaan lem aibon pada RAPBD DKI Jakarta Tahun 2020.