Namun, Indra mempertanyakan tujuan dari pengganti UN yaitu Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
"Tapi ada beberapa catatan yang ingin saya berikan, pertama, tujuan daripada asesmen ini," katanya.
"Kalau saya lihat ini tujuannya untuk membuat sebuah pemetaan," ujar Indra.
Menurutnya, tidak ada perbedaan antara UN dengan asesmen tersebut.
"Tidak berbeda dengan tujuan UN sebelumnya," ungkapnya.
Indra menuturkan, UN sebelumnya menjadi sebuah peta, namun peta buta.
"Karena sejak tidak menjadi syarat kelulusan, diharapkan menjadi sebuah peta," kata Indra.
"Tapi sayangnya sampai hari ini, ini petanya masih peta buta," jelasnya.
Dikutip dari YouTube ">Kompascom Reporter on Location, nantinya untuk pembelajaran matematika dalam program pengganti UN, dilakukan dengan konsep yang bisa diaplikasikan secara langsung.
"Konsep-konsep matematiknya pun, itu adalah konsep matematik yang di-apply," kata Nadiem.
"Jadi bukan sedalam apa teori matematikanya, bukan," lanjutnya.
Mendikbud menjelaskan, materi matematika itu akan diaplikasikan dengan menganalisa logika angka.
"Tapi cara mengaplikasikan logika angka-angka dalam suatu analisa," ungkapnya.
Selain itu, untuk pelajaran bahasa menurut Nadiem juga akan berubah.