Sarinah pun membantah apabila mogok kerja yang dilakukan hanya mempersoalkan upah.
"Perusahaan selalu menuduh kami, kami minta upah Rp 8 juta, itu nggak bener, saya bisa nunjukkin dalam surat terakhir," kata Sarinah.
"Terakhir itu kita udah mengajukan kompromi agar upah ini kembali saja sebelum KBLI diubah yaitu cuma dengan selisih sekitar Rp 280 ribu sampai Rp 300 ribu, nah tapi perusahaan kan nggak.
Perusahaan di media selalu ngomong kayak 'mereka minta 11 juta' itu nggak bener, kita selalu turun, turun, dan turun tapi mereka tidak pernah peduli kondisi kerja," sambungnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kontan.id/Arfyana Citra Rahayu)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan.id dengan judul 'Begini penjelasan manajemen es krim Aice Indonesia soal aksi mogok kerja buruhnya'