"Apalagi selama ini ia bertugas di lapangan yang bercuaca sangat panas," ucap Neta S Pane.
Karena itu, IPW menilai hal wajar jika Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil yang tengah menyampaikan sambutan dalam rapat itu marah pada sang Kapolsek.
Apalagi, rapat itu dihadiri Pangdam V Brawijaya dan Wali Kota Surabaya.
"Namun hendaknya sebagai pimpinan, Kapolda juga harus mau menyadari terhadap situasi yang ada dan kerja keras yang dilakukan para Kapolsek sejak munculnya pandemi Covid-19."
"Pelepasan ribuan napi, Bulan Ramadan, dan Lebaran," papar Neta S Pane.
-
Baca: Detik-detik Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tidur Saat Rapat Covid-19, Dikabarkan akan Diganti
Sebagai perwira Polri yang baru pertama kali menjabat sebagai Kapolda, kata Neta S Pane, Irjen Fadil hendaknya mau memahami tugas berat para Kapolsek di lapangan.
"Sehingga tidak mengedepankan sikap arogansi dan mentang-mentang menjadi pimpinan," sarannya.
Neta S Pane berharap Kapolda Jatim bisa belajar dari sikap yang ditunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Mantan Danjen Kopassus itu tampak santai mengerjai asisten pribadinya yang ketiduran di sela rapat yang dipimpinnya," ujar Neta S Pane.
"Melihat asistennya tertidur, Prabowo lantas duduk di sampingnya," ujar Neta S Pane.
Tak berselang lama, asistennya itu kemudian terbangun dan tampak kaget saat melihat Prabowo duduk persis di sampingnya.
"Bukannya marah, Prabowo hanya tertawa."
"Tidak ada arogansi yang muncul, karena sebagai pimpinan Prabowo menyadari bahwa tugas yang diemban asistennya itu cukup berat, sehingga sangat manusiawi yang bersangkutan tertidur," bebernya.
Untuk itu, menurut Neta S Pane, IPW berharap tindakan yang dilakukan Kapolda Jatim terhadap Kapolsek Gubeng jangan lebay.