TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan bahwa dalam 7 bulan terakhir ada 130 dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (Covid-19).
Data tersebut berdasarkan catatan IDI hingga 3 Oktober 2020, atau sehari setelah pandemi Covid-19 tepat tujuh bulan terjadi di Indonesia.
"Dalam tiga hari pada awal Oktober, ada tiga orang dokter meninggal akibat Covid-19. Sehingga kini ada 130 dokter yang meninggal," kata Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr Ari Kusuma, SpOG(K), dalam keterangannya, Minggu (4/10/2020).
Ari menjelaskan, dari 130 dokter yang meninggal itu, 67 orang merupakan dokter umum dengan empat dokter yang telah ditetapkan sebagai guru besar.
Selain itu ada juga 61 dokter spesialis yang empat di antaranya merupakan guru besar, dan dua orang residen.
Ia juga memaparkan, dari jumlah 130 dokter tersebut, sebanyak 110 dokter atau 84,6 persen merupakan dokter laki-laki dan sisanya sebanyak 20 orang atau 15,4 persen merupakan dokter perempuan.
Para dokter yang meninggal dunia itu tersebar di 18 provinsi. Rinciannya, 31 dokter di Jawa Timur, 22 dokter di Sumatera Utara, 19 dokter di DKI Jakarta, 11 dokter di Jawa Barat, 9 dokter di Jawa Tengah, 6 dokter di Sulawesi Selatan, 5 dokter di Bali.
Kemudian di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan di Aceh masing-masing 4 dokter.
Lalu, di Kalimantan Timur dan Riau masing-masing tiga dokter.
Selanjutnya, di Kepulauan Riau, DIY, dan NTB masing-masing 2 dokter. Serta di Papua Barat, Banten, dan Sulawesi Utara masing-masing 1 dokter.
Selain koban para dokter, kematian akibat Covid-19 lainnya juga terjadi profesi dokter gigi.
Sejauh ini, jumlah dokter gigi yang meninggal akibat Covid-19 berjumlah sembilan orang, terdiri dari enam dokter gigi umum dan tiga dokter gigi spesialis.
Sedangkan, tenaga kesehatan dari profesi perawat terdapat 92 orang yang telah meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Dr Ari mengaku sangat prihatin atas kondisi di mana dokter dan tenaga kesehatan terus berguguran.