Dalam keterangan terpisah, Habiburokhman mengaku tidak akan mengintervensi Polri dalam menjalankan tugasnya menegakkan hukum dan menjaga ketertiban di masyarakat.
Namun, Habiburokhman menyarankan Polri untuk tidak melakukan penahanan pimpinan Rizieq Shihab.
"Kami mohon izin mengingatkan, pada rapat kerja (Komisi III) di awal pandemi lalu, Pak Kapolri mengatakan, penahanan adalah alternatif yang sangat-sangat terakhir di masa pandemi," papar Habiburokhman saat dihubungi, Jakarta, Minggu (13/12/2020).
"Sehingga kami menyarankan, agar Polri mempertimbangkan penangguhan penahanan terhadap Habib Rizieq," sambungnya.
Menurutnya, penangguhan penahanan bisa saja dilakukan di tengah pandemi Covid-19, yang diiringi dengan pembuatan komitmen Rizieq Shihab maupun kuasa hukumnya dengan Kepolisian.
"Komitmen yang terpenting adalah tidak akan melarikan diri, artinya kalau dipanggil akan datang," ucapnya.
Kemudian, yang bersangkutan tidak mengulangi kasus serupa. Artinya, tidak membuat acara perkumpulan di tengah pandemi.
"Lalu, tidak menghilangkan alat bukti. Lagi juga alat bukti juga sudah di sita semua kan," kata Habiburokhman.
Ia menyakini, Rizieq Shihab dapat menjalankan komitmen tersebut, apalagi dirinya telah mengimbau pendukungnya untuk tidak datang ke Polda Metro Jaya saat pemeriksaan.
"Itu kan bentuk komitmen bahwa beliau tidak ngulangi mengundang orang untuk bertemu," paparnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati, Malvyandie Haryadi, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)