News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Hillary Brigitta Lasut, Anggota DPR Termuda yang Minta Pengawalan Khusus dari TNI

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hillary Brigitta Lasut

Kemudian, ia melanjutkan studi S2 di Washington University.

Wakil Ketua MPR sementara Hillary Brigitta Lasut saat memimpin pelantikan anggota DPR,DPD dan MPR RI di Kompleks Parlemen DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019). Hillary Brigitta Lasut menjadi anggota DPR termuda pada periode 2019-2024. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Ditegur partainya

Fraksi Partai NasDem DPR RI mengaku bakal menegur Hillary. 

"Yang pasti saya akan menegur, karena permintaan itu tidak ada koordinasi dengan fraksi,” ungkap Ketua Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Ali, kepada wartawan, Kamis (2/12/2021). 

Dikatakan Ali, Partai Nasdem tidak pernah memberikan instruksi mengenai permintaan prajurit TNI menjadi ajudan anggota dewan. 

Menurutnya, tindakan yang dilakukan Hillary adalah murni perilaku pribadi. 

"Partai tidak pernah menginstruksikan itu, apalagi meminta secara resmi (TNI jadi ajudan pribadi) seperti itu," ujarnya. 

Lebih lanjut, meskipun secara normatif sah-sah saja, anggota Kostrad dan Kopassus tidak sepatutnya memberikan pengamanan kepada anggota DPR. 

Oleh karena itu, Ali meminta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk tidak merespons permintaan Hillary. 

"Saya pikir KSAD tidak perlu menanggapi secara berlebihan, tidak perlu merespons itu karena menurut saya tidak patut karena alasan yang disampaikan seperti disampaikan tadi," tandasnya.

Hillary Brigitta Lasut Jelaskan Alasan Dirinya Minta Ajudan dari Anggota TNI  

Alasan Pengawalan TNI

Hillary mengungkapkan, keharusan untuk tugas di luar dan bertemu banyak orang serta masyarakat sampai larut malam, ditambah tugasnya untuk menyampaikan aspirasi rakyat membuatnya berpikir untuk mendapat pengawalan melalui ajudan pribadi dari prajurit TNI.  

"Mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat, membuat ancaman dan rasa khawatir tidak terelakan," ucapnya.  

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini