"Dia sekarang sudah jadi pemimpin Sumut. Jangan arogan kalau jadi pemimpin," pungkas Coki.
Mengutip Kompas Tv, menurut Coki, jeweran Gubernur Edy kepadanya bukanlah jeweran sayang, melainkan perbuatan memalukan.
Meski dikatakan Gubernur Edy hanya berniat memberikan nasehat kepada para peserta, namun Coki tetap saja merasa tidak nyaman.
"Saya bingung, tiba-tiba dia bilang 'kamu kenapa nggak tepuk tangan' gitu," kata Coki menirukan kalimat Gubernur Edy.
Baca juga: Danone Indonesia Gulirkan Laporan Keberlanjutan 2019-2020 untuk Dukung SDGs
Baca juga: Buntut Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan, Aipda Rudi Kini Ditahan, Diusir Polda Metro Jaya
"Bicaranya seperti itu nggak ada urusannya dengan dunia olahraga. Jangan kaitkan dunia olahraga dengan politik, mau dia (Gubernur Edy) 100 periode, nggak ada yang urusan dengan olahraga itu."
"(Apa yang dilakukannya itu) bukan jeweran sayang sih, memang (Gubernur Edy) mau mempermalukan orang lain itu."
"Ya kita enggak tahu apa-apa, kita hanya tidak ikut tepuk tangan, (lalu) kita disalahkan, kita dimaki-maki di depan umum."
"Jadi memang luar biasa lah Gubernur ini mempermalukan orang lain di depan umum," kata Coki.
Kendati akan melaporkan pada Rabu (29/12/2021) ini, namun laporan tersebut mundur dan akan diserahkan ke Polda Sumut pada Kamis (30/12/2021) besok.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)