TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan lengkap mengenai egg freezing atau pembekuan sel telur.
Egg freezing atau disebut dengan mature oocyte cryopreservation merupakan metode yang digunakan untuk "menyimpan" kemampuan wanita agar hamil di masa depan.
Sel telur yang diambil dari ovarium seseorang akan dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan di masa mendatang.
Sel telur beku dapat dicairkan dan dikombinasikan dengan sperma di laboratorium yang selanjutnya ditanamkan di rahim yang disebut fertilisasi in vitro atau program bayi tabung.
Baca juga: Lakukan Egg Freezing, Luna Maya Sebut sebagai Tindakan Persiapan: Sedia Payung sebelum Hujan
Berikut penjelasan lengkap mengenai egg freezing atau pembekuan sel telur, dikutip dari mayoclinic.org:
Mengapa egg freezing dilakukan?
Egg freezing dapat menjadi pilihan bagi seseorang yang belum siap untuk hamil sekarang, tetapi ingin mencoba untuk hamil di waktu mendatang.
Berbeda dengan pembekuan sel telur yang dibuahi (kriopreservasi embrio), egg freezing atau pembekuan sel telur tidak memerlukan sperma karena sel telur tidak dibuahi sebelum dibekukan.
Sama seperti pembekuan embrio, seseorang yang melakukan egg freezing harus menggunakan obat kesuburan untuk membuat dirinya berovulasi sehingga seseorang tersebut akan menghasilkan banyak sel telur untuk diambil.
Seorang wanita dapat mempertimbangankan melakukan egg freezing jika:
1. Memiliki kondisi atau keadaan yang dapat mempengaruhi kesuburannya
Hal ini termasuk anemia sel sabit, penyakit autoimun seperti lupus, dan keragaman gender seperti menjadi transgender.
2. Memerlukan pengobatan untuk kanker atau penyakit lain yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil
Perawatan medis tertentu seperti radiasi atau kemoterapi dapat membahayakan kesuburan.