News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Pertahanan Prabowo Ungkap Alasannya Lanjutkan Program Komcad

Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upacara pengukuhan Komcad di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), di Batujajar, Bandung, Jawa Barat ,Kamis (7/10/2021).

"Artinya tidak ada anggota komponen cadangan yang melakukan kegiatan mandiri. Perlu saya tegaskan, komponen cadangan tidak boleh digunakan untuk lain, kecuali kepentingan pertahanan," kata Jokowi saat melantik komcad di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tahun lalu.

Komponen Cadangan (Komcad) Tahun 2021. (Dok. Kementerian Pertahanan)

Jet Tempur Rafale

Selain Komcad, pada Tahun 2022 ini sejumlah kebijakan pertahanan juga turut dilakukan Kemhan.

Di antaranya pembangunan postur TNI, perwujudan pertahanan yang bertumpu pada pulau-pulau besar dan penguatan pertahanan di wilayah selat-selat strategis.

Kendati demikian, Prabowo mengatakan sejumlah kebijakan itu masih dapat berubah seiring perkembangan serta munculnya ancaman bagi negara.

"Seiring dengan perkiraan munculnya berbagai ancaman sebagaimana dampak pertumbuhan lingkungan strategis, beberapa sasaran kebijakan mengalami perubahan," kata Prabowo.

Baca juga: Kronologi Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Maybrat Papua

Adapun terkait rencana pembelian pesawat tempur generasi 4,5, yakni Dassault Rafale buatan Perancis, Prabowo mengatakan rencana itu terus berproses.

Ia menyebut pembelian itu tinggal mengaktifkan kontrak. "Rafale yang sudah agak maju. Rafale sudah agak maju, saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," kata Prabowo.

Soal rencana pembelian Rafale itu sebelumnya diketahui lewat pertemuan pada 22 Oktober 2021 antara Prabowo dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly.

Dikutip dari akun Twitter resmi Kementerian Pertahanan Prancis, Prabowo dan Florence Parly akan melanjutkan pembahasan kerja sama pertahanan yang sudah disepakati kedua negara pada 2017.

Kerjasama tersebut meliputi 3 bidang, yakni operasional, pelatihan, dan kemampuan.

Dilansir Defenseworld.net, Prabowo dan Florence Parly sebelumnya juga telah melakukan pertemuan pada Januari 2020.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo telah melakukan pembicaraan lanjutan dengan Florence Parly untuk pembelian pesawat jet tempur Rafale, kapal selam Scorpene dan korvet Gowind.

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Akui Pihaknya Lakukan Audit Internal Terkait Kasus Satelit Slot Orbit

Kepada Florence, Prabowo mengungkapkan ketertarikan Indonesia untuk memperoleh 48 jet Rafale hingga 4 kapal selam Scorpene yang dipersenjatai dengan rudal Exocet SM39 dan dua korvet Gowind seberat 2.500 ton. Pembelian alutsista tersebut diperkirakan bernilai USD 25-28 miliar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini