"Genome sequencing akan lebih kita arahkan untuk menganalisa pola penyebaran Omicron."
"Kita akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, nanti siap dengan SGTF (S-gene Target Failure) yang bisa mendeteksi Omicron."
"Sudah kita diskusikan dan akan segera kita didistribusikan ke daerah-daerah," kata Menkes.
Menkes juga mengharapkan adanya pendisiplinan untuk tetap melakukan testing paling tidak satu per 1.000 penduduk per minggu, itu tetap dijalankan.
Termasuk menerapkan strategi isolasi di rumah maupun isolasi terpusat di rumah sakit, sesuai dengan protokol yang ada.
Selain itu, Menkes meminta adanya percepatan vaksinasi untuk lansia dan anak.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Hari Ini Depok PTM 100 Persen untuk Jenjang SD dan SMP
"Vaksinasi masyarakat diminta juga agak dipercepat (terutama) untuk lansia karena sangat rawan untuk masuk rumah sakit dan wafat," tambahnya.
Dalam 23 minggu ke depan, pemerintah juga akan mempercepat vaksinasi booster di DKI Jakarta dan Jabodetabek.
Ini karena tingkat penularan di wilayah ini cukup tinggi.
Pemerintah juga telah menyiapkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit.
"Strategi perawatan rumah sakit kita sudah siap sekarang 80.000 bed. Yang sudah terisi sekarang sekitar 5.000 jadi masih ada room dari dan itu masih bisa dinaikkan kembali menjadi 150.000 (bed).
"Oksigen obat-obatan dan tenaga kesehatan juga kami sudah siapkan."
"Ya mudah-mudahan ini tidak dibutuhkan, karena kami berharap yang masuk rumah sakit akan jauh lebih rendah," pungkas Menkes.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)