TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Christina Aryani mengapresiasi kebijakan pemerintah yang kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang ke-23 atau gelombang pertama di tahun 2022 yang diprioritaskan untuk pekerja migran.
Kartu Prakerja untuk pekerja migran diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh para calon pekerja migran Indonesia saat bekerja di negara tujuan masing-masing.
"Kebijakan pemerintah yang disampaikan oleh Menko Perekonomian terkait pendaftaran program kartu pekerja gelombang ke-23 tahun 2022 yang diprioritaskan untuk pekerja migran sangat tepat. Saya kira kebijakan sangat diapresiasi para calon pekerja migran Indonesia," kata Christina Aryani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: LINK Login dashboard.prakerja.go.id untuk Daftar Kartu Prakerja 2022 dan Cara Isi Data Diri
Politisi perempuan Partai Golkar yang mewakili daerah pemilihan luar negeri itu mengatakan banyak peluang lapangan pekerjaan di luar negeri yang bisa diambil oleh pekerja migran Indonesia dimana peningkatan skill menjadi syarat utamanya.
"Peningkatan kompetensi ini sangat dibutuhkan untuk membekali pekerja migran kita, membuka wawasan serta meningkatkan skill mereka," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mendukung dan mengapresiasi Menko Perekonomian yang memberikan alokasi khusus bagi pekerja migran Indonesia (PMI) melalui kartu prakerja dan mendorong kesempatan yang baik ini untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh calon pekerja migran Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Menko Perekonomian secara resmi telah membuka pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang ke-23 atau gelombang pertama di tahun 2022.
Adapun kuota di minggu pertama adalah 500.000, dan dari total kuota sebanyak 50.000 diprioritaskan untuk pekerja migran.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi khusus kepada 50.000 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Pelatihan Kartu Prakerja ini diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh para CPMI.
"Ini akan memberikan jaminan kompetensi pekerja migran jika bekerja di negara tujuan masing-masing," kata Airlangga Hartarto, Kamis (17/2/2022).